Sembilan tahun yang lalu untuk pertama kalinya, saya berkesempatan wisata ke Taman Nasional Komodo yang terletak  di Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT. Perjalanan dari Labuan Bajo (ibu kota Kabupaten Manggarai Barat) ke Pulau Komodo dengan speed boat kurang lebih 45 menit.Â
Taman Nasional Komodo terdiri atas tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Pulau Komodo dan Pulau Rinca ditetapkan  pemerintah sebagai taman nasional pada tahun 1980 untuk melindungi komodo (Varanus komodosiensis) spesies purba dan langka yang hampir punah dan habitatnya yang hanya bisa dijumpai di Provinsi NTT. Pada tahun 1991 Taman Nasional Komodo diterima sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.
Keindahan alam Taman Nasional Komodo tidak terbantahkan khususnya kepada penikmat wisata alam. Laut biru dengan  terumbu karangnya yang indah bisa dinikmati dengan diving dan snorkeling.Â
Selanjutnya trekking di hamparan datar dan berbukit Pulau Rinca sambil melihat komodo yang berkeliaran secara bebas, dipandu oleh ranger untuk menghindari serangan komodo  secara mendadak kepada pengunjung.
Baik di media sosial maupun media elektronik lagi viral unggahan di Pulau Rinca, seekor komodo berpapasan denga truk yang membawa material proyek untuk pembangunan Jurassic Park.Â
Kalau melihat kejadian ini sepertinya ada perubahan bentangan alam Pulau Rinca yang mengganggu habitat komodo. Keterangan pemerintah melalui Kementerian PUPR menyebutkan proyek tersebut merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Barat.Â
Pulau Rinca akan disulap oleh pemerintah sebagai destinasi wisata premium. Pemerintah mengklaim proyek yang dikerjakan tetap memprioritaskan aspek ekologi berkelanjutan bagi spesies komodo dan sosial bagi penduduk sekitar. Tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal disekitar kawasan.
Pertanyaaannya  apakah harus membangun Jurassic Park untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar dengan mengganggu kehidupan komodo di habitatnya?Â
Membangun  home stay disekitar pantai untuk wisatawan pencinta alam, tidak akan mengganggu bentangan alam Pulau Rinca. Selanjutnya penduduk sekitar diberikan kesempatan untuk mengelola home stay sekaligus mejual souvenir khas Taman Nasional Komodo. Harapan kita komodo  dapat hidup dengan tenang dan damai di alam bebasnya.
Tugas dan tanggung jawab kita bersama merawat dan menjaga  keindahan alam Indonesia khususnya Taman Nasional Komodo titipan anak cucu kita.
Ir. Binsar Sitanggang, MM
Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H