Mohon tunggu...
Muad Widia Siena
Muad Widia Siena Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berselisih dalam Masalah Syariat Islam dalam Manuskrip Mufti Batavia

22 Desember 2021   07:16 Diperbarui: 22 Desember 2021   09:11 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manuskrip Islam. Sumber: Max Planck Digital Library via Wikimedia Commons


 إِنَّمَا كَانَ قَولَ المُؤْمِنِيْنَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا 
Artinya: "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar ia memutuskan (perkara) di antara mereka hanyalah, "Kami mendengar dan kami menaati".

Selain kewajiban dari hal tersebut, terdapat juga larangan yang harus dijauhkan ketika berselisih dalam masalah syariat Islam yaitu mengikuti hawa nafsu. Telah menjadi pandangan umum bahwa hawa nafsu adalah sesuatu kebatilan yang dapat membutakan seseorang dari kebenaran. Hawa nafsu dapat menjadikan pelakunya sebagai orang munafik. Dengan hawa nafsu, orang yang berselisih lebih mementingkan suatu keputusan yang hanya menguntungkan mereka dan tidak terima ketika suatu keputusan tersebut menguntungkan orang lain. Ihwal tentang mereka telah Allah SWT sebutkan dalam surat An Nur ayat 48 dan 49 yang berbunyi;

وَإَذَا دُعُوْا إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ مُّعْرِضُوْنَ (٤٨) وَإِنْ يَكُنْ لَّهُمُ الحَقُّ يَأْتُوْا إِلَيْهِ مُذْعِنِيْنَ (٤٩) 
Artinya: "Apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar ia (Rasul) memutuskan perkara diantara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka berpaling (48) Akan tetapi, jika kebenaran (putusan Rasul) menguntungkan mereka, mereka datang kepadanya (Rasul) dengan patuh (49)".

Maka dari itu, ketika dalam persengkataan yang pertama kali diperhatikan adalah tentang semua orang apalagi yang dipermasalahkan adalah hukum Islam. Sejatinya permasalahan agama Islam itu bukanlah untuk segelintir orang, tetapi untuk seluruh manusia yang memeluk agama tersebut. Tidak lupa niat yang bersih harus selalu menyertai ketika sedang berselisih tentang suatu permasalahan. Jangan sampai hawa nafsu menyelimuti kita. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun