Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Negeri Para Bodhi dan Naga (Hal. 38)

30 Agustus 2017   18:22 Diperbarui: 30 Agustus 2017   18:41 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halaman 37 ...

He he he ... libur sehari. Bingung mau 'milih jenis tehnologi apa yang akan dipakai untuk menembakkan pesawat itu. Pakai sistimthruster, bingung 'mikirin 'gimana caranya bikin kilang bahan bakar di luar angkasa sana, yang mana rawan meledak akihat panas yang ada (bila terkena radiasi matahari, karena jaraknya masih dekat sama bumi).

Pakai sistim tembakan dengan tenaga nuklir, kok ya terlihat terlampau ekstrim.:) Lagipula tidak cocok dengan gambar yang dimuat. Dan lagi tetap saja membutuhkan sumber daya tertentu yang kemudian akan "hilang" begitu saja (alias tidak bisa dikumpulkan kembali).

Untuk itu, terpaksa pemikiran kembali terpaku pada ide awal mengenai penggunaan magnet. 'Ngomong mengenai itu, jadi teringat oleh Michael Faraday. Kisah hidup manusia yang satu ini, cukup menarik untuk dipelajari.

Tidak lain dan tak bukan itu menggunakan konsep sederhana bahwa pada sebuah sistem kemagnetan, kutub tidak senama akan saling menarik dan kutub yang senama akan saling menolak. Aneh, 'nggak kalau dipikir ..., yang senama, kok malah saling menolak ?:D  Ini bukan ide teramat baru. Ada beberapa yang telah berupaya membuatnya dalam dunia nyata (disebut dengan coilgun), dan dalam game (disebut dengan Gauss rifle). Konsepnya serupa, hanya kemudian di kembangkan lagi.

Terkait dengan cerita ini ..., hayo bisa 'nggak membuat sebuah sistem proyektil (projectile) yang mampu "menerbangkan" sebuah benda dengan berat kurang lebih antara tiga sampai empat ribu kilogram ... di ... luar angkasa, dengan kecepatan hypersonic/high hypersonic ?:) 

Tantangan untuk menyongsong masa depan, ni ceritanya. Err..., jangan bingung dulu dengan masalah G-force yang terjadi. Kalau sistem semacam itu bisa dibuat, nantinya kalau terlampau cepat, khan masih bisa dikurangi kecepatannya. :)

-----------------------------

"Anda tampaknya mengetahui betul mengenai stasiun ini ...", kata Parjo kepada Grahnier. 

"Setelah ... 10 tahun lebih bekerja disini, semua orang pun akan mengalami hal yang sama" kata Grahnier merendah. "Dan lagi tidak betul ... bila dikatakan bahwa saya mengetahui betul stasiun ini ... sepenuhnya, ada beberapa bagian yang tidak saya ... kuasai tehnologinya". "Tetapi paling tidak, saya bisa menjadi tour guide,bagi para pelajar yang sedang mengadakan study tourdisini",katanya dengan nada bercanda sambil tersenyum lebar. 

"Oh, ada juga pelajar yang datang kesini ?". tanya Parjo.

"Yah, setiap tahun ada". "Terkait proses regenerasi", jawabnya Grahnier. Setelah itu, ia melayangkan pandangan lagi keluar sebentar, sebelum menoleh pada Parjo dan rekannya. "Mari ...".

Grahnier kemudian melanjutkan langkahnya, Bara dan rekan-rekannya setelah puas melihat pemandangan di luar sana dari sudut pandang itu, kemudian bergegas mengikuti. Mereka kemudian tiba pada sebuah ruang yang tak terlampau luas, ada beberapa orang dan android disana, menemani 8 kapsul besar*1 dengan panjang masing-masing sekitar 3 meter. Pada sisi atas kapsul tersebut, ditutupi oleh bahan semacam fiberglass atau kaca sehingga bagian dalamnya dapat terlihat dengan jelas dari luar. Bara  sempat terkesiap saat melewati salah satu dari kapsul tersebut, karena ia melihat telah ada seorang wanita terbaring di dalamnya. Berusia kurang lebih tiga atau empat puluh tahun dengan raut muka perpaduan antara seorang pemikir dan seorang ibu, berambut hitam agak ikal panjang kurang dari sebahu, tampak terbaring dengan tenang. Sang dewi, kata Bara dalam hati.  Ia kemudian berhenti melangkah saat Grahnier berhenti pada ujung deretan kapsul itu

*1 Mengenai kapsul dimana proses cryonics berlangsung, sebetulnya saya ingin membuat sebuah gambar mengenainya, tetapi kemudian teringat bahwa sudah ada banyak pemikiran yang tertuang pada komik atau film mengenainya. Jadi 'nggak jadi 'dah. :) Karena apa yang saya gambar pun, nantinya hanyalah gabungan dari berbagai ingatan mengenai itu. Saja. Karena saya sendiri kurang mengetahui bagaimana proses tehnologi pembekuan itu bila dilakukan terhadap manusia. Kalau saya gambar mirip lemari es buat ' nyimpan daging segar itu, nanti akan ada banyak yang protes. :D 

 "Silahkan anda memilih kapsul mana yang akan anda tempati untuk ... tidur", kata Grahnier menyilahkan mereka. "Pasien anda, 'dok", katanya pada seseorang yang sedang membaca sesuatu pada layar holo DeWe-nya. "Tugas saya berakhir disini, untuk tahap selanjutnya anda akan berhubungan dengannya", kata Grahnier kepada Bara dan rekan-rekannya sambil menunjuk orang yang tadi disapanya itu. Dan kemudian ia langsung berlalu meninggalkan ruang tersebut.

Bersambung ...

Peeeace 4 all

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun