Tak terasa waktu sudah semakin sore, matahari terlihat sudah mulai bersembunyi dibalik senja. Aku susuri jalan kembali menuju pintu keluar. Terlihat penjual mulai memasukan barang dagangannya dan menutup warungnya.
Saat berjalan pulang tersadar bahwa ternyata rekreasi itu tidak harus mahal. Bahkan tanpa merogoh kocek dalam aku dapat mendapatkan sebuah pelajaran budaya yang sangat berharga.
Setu seluas 30 hektare ini menjadi kebanggan bagi anak betawi. Sudah saatnya kita anak bangsa mulai mencintai budaya yang kita miliki agar tidak luntur oleh derasnya arus globalisasi. Jika bukan kita siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H