Kemenangan dramatis  Semen Padang atas Pusam borneo FC pada laga semifinal Leg 2 kemarin masih meninggalkan beberapa catatan menarik untuk Semen Padang selama mereka berkiprah di turnamen Piala Jenderal Sudirman Cup ini. Berikut hal-hal menarik tersebut :
1. Kemenangan Semen Padang atas Pusam Borneo kemarin merupakan kemenangan Semen Padang pertama dalam babak adu penalti. Pada 4 babak adu penalti sebelumnya Semen Padang selalu kalah dari lawan-lawan mereka yaitu ketika ditaklukkan oleh Persipura, PSM, Mitra Kukar di babak penyisihan dan satu lagi kekalahan diderita dari Persija di babak perdelapan final.
2. Semen Padang menjadi tim yang selalu lolos ketika menghadapi tekanan dan bertanding dalam pertarungan hidup mati.
Tekanan pertama adalah ketika berhadapan dengan tuan rumah Bali United di babak penyisihan. Dalam laga ini Semen Padang dituntut harus bisa menang dalam waktu normal untuk bersaing lolos memperebutkan tiket delapan besar dari  jalur  tim peringkat 3 terbaik. Hal ini  terjadi disebabkan dalam 3 laga awal sebelumnya mereka selalu dikalahkan lewat adu penalti dan hanya meraih 3 poin.  Tekanan yang pertama ini akhirnya berhasil dilewati oleh Nil Maizar bersama anak asuhannya setelah menaklukkan tuan rumah Bali United yang jauh lebih diunggulkan dengan skor telak 2-0. Semen Padang lolos ke babak berikutnya.
Tekanan kedua adalah ketika dalam babak perdelapan final mereka harus menghadapi PS TNI dipertemuan pertama. Dengan rekor tak terkalahkan di babak penyisihan, PS TNI jauh lebih diunggulkan atas Semen Padang untuk meraih kemenangan, apalagi pada babak penyisihan Semen Padang tampil tidak konsisten.
Pada akhirnya tekanan kedua ini pun berhasil dilewati semen Padang, ketika mereka berhasil dengan meyakinkan menaklukkan PS TNI yang didukung oleh ribuan suporter fanatik mereka dengan skor 2-1.
Tekanan ketiga masih harus dijalani Semen Padang di babak perdelapan final. Dua kemenangan yang diraih anak asuh Nil Maizar belum bisa memastikan mereka lolos ke Semifinal. Apabila mereka kalah dengan skor besar atas Persija dipertandingan terakhir, maka bisa dipastikan Persija lah yang akan lolos ke babak semifinal mendampingi Mitra Kukar. Namun, dewi fortuna masih memihak pada Semen Padang. Tampil melawan Persija yang didukung oleh ribuan The Jak yang pada hari itu juga merayakan ulang tahun Persija, Semen Padang mampu memaksakan hasil imbang diwaktu normal. Meski kalah dalam adu penalti, Semen Padang tetap lolos dari babak perdelapan final dan tampil sebagai juara grup dengan raihan 7 poin.
Tekanan terakhir yang harus dilakoni Semen Padang adalah ketika berhadapan dengan Pusam Borneo FC dileg 2 babak Semifinal. Dengan modal kekalahan Semen Padang 0-2 dari Pusam di leg 1, Semen Padang dituntut harus menang dengan skor minimal 3-0 untuk lolos ke babak berikutnya. Sampai dengan babak pertama berakhir,  Semen Padang masih belum bisa menciptakan gol dan skor masih bertahan 0-0. Nah, kepiawaian strategi nil Maizar, dan didukung suporter fanatik yang tidk pernah lelah memberikan dukungan serta ditambah dengan modal utama mereka yaitu mental bertanding, pada  akhirnya membuat Semen Padang mampu menceploskan dua gol untuk membuat agregat menjadi 2-2 dan pertandingan harus diakhiri lewat drama adu penalti.
 Ketika drama adu penalti akan dimulai, ingatan para suporeter langsung teringat akan 4 kekalahan sebelumnya yang telah ditelan dari babak adu penalti ini. Namun Tuhan berkata lain, Semen Padang dengan gagah berani dan didukung mentalitas yang kuat akhirnya mampu membuat Pusam Borneo pulang dengan tangan hampa setelah mereka menang dengan skor 4-2. Ini menjadi kemenangan pinalti mereka yang pertama dan datang serta diraih pada saat yang sangat tepat pula.
3. Hal menarik yang ketiga dari Semen Padang dalam turnamen ini adalah, Semen Padang menjadi tim yang tidak pernah bisa mencetak gol lebih daripada 2 gol dalam pertandingan normal . Hal ini sudah terjadi sejak babak penyisihan, perdelapan final dan terakhir di semifinal kemarin. Hal sebaliknya juga terjadi, bahwa Semen Padang juga menjadi tim yang tidak pernah dibobol oleh lawan mereka lebih dari dua gol.
Â
4. Hal keempat yang cukup menarik dari Semen Padang adalah dan rasanya ini juga menjadi catatan yang sangat penting bagi Nil Maizar di partai final nanti. Pemain Semen Padang yang baru masuk pada 10 menit terakhir pertandingan normal dan kemudian ditunjuk menjadi eksekutor penalti akan selalu gagal melaksanakan tugasnya.
Hal ini dialami oleh Rudi Doank ketika  harus gagal menjadi penendang kelima ketika adu penalti saat dikalahkan oleh Persipura. Pada waktu itu ia masuk pada saat pertandingan normal akan berakhir.
Terakhir, hal yang sama juga terjadi pada Novrianto pemain Semen Padang yang masuk pada menit 89 menggantikan Rudi Doank, juga harus gagal menjadi eksekutor pada saat adu penalti ketika berhadapan dengan Pusam Borneo kemarin. Kondisi pemain yang belum panas dan tune in dengan ritme serta aura pertandingan disnyalir menjadi penyebab kegagalan para pemain ini. Meski Nil Maizar punya pandangan lain, tapi mungkin tidak ada salahnya hal ini juga menjadi perhatian pada pertandingan final berikutnya apabila harus diakhiri dengan babak adu penalti lagi.
Demikian 4 fakta menarik  dari Semen Padang yang bisa aku rangkum selama Semen Padang tampil di Piala sudirman ini bro. Semoga kau sedikit terhibur.
Â
Have a nice weekend untuk kau semua bro !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI