Sumber Foto : Facebook Semen Padang
Semen Padang akhirnya harus takluk ditangan tuan rumah Pusam Borneo dengan skor 0-2 dalam leg 1 Semifinal Piala Jenderal Sudirman yang dihelat di Stadio Segiri Kaltim pada Minggu malam (10 Januari 2016) ini.
Kekalahan yang menyakitkan tentunya untuk Semen Padang, karena ini merupakan kekalahan pertama mereka di ajang Piala Jenderal Sudirman dalam pertandingan waktu normal. Namun demikian kekalahan ini sebenarnya pantas diterima oleh Semen Padang.
Ya, terlepas dari beberapa keputusan kontroversial wasit Thoriq yang juga pernah dinobatkan sebagai salah satu wasit muda terbaik di Indonesia, permainan Semen Padang memang tidak begitu maksimal seperti biasanya. Mari kita lihat performa lini by lini mereka.
Lini Depan
Kualitas penyerang Semen Padang dalam turnamen ini tidak perlu diragukan lagi. Duet Nur Iskandar dan Koko Lomel cukup disegani oleh klub lawan karena dua-duanya adalah penyerang tangguh yang memiliki kecepatan dan akurasi tendangan yang cukup baik. Tapi hal tersebut tidak tampak dalam pertandingan malam ini. Meski memiliki beberapa peluang emas, namun kecepatan dan kerjasama mereka yang dibantu oleh Hendra Bayau dari sisi kanan Semen Padang sepertinya sangat gampang dibaca terutama oleh trio pertahanan Pusam yaitu Hamka Hamzah, Ganchev dan Diego Michels. Ketidakhadiran Irsyad Maulana dalam laga ini, seperti nya juga cukup menambah pusing coah Nil Maizar dalam mengkreasikan peluang tim nya. Rudi Doank yang diharapkan dapat menggantikan peran Irsyad, tidak begitu mampu membuat dan menyediakan hidangan cantik untuk Nur Iskandar ataupun Koko Lomel.
Lini Tengah
Selain Bayau dan Rudi Doank, penampilan lini tengah Semen Padang kali ini juga bisa dikatakan buruk. Venry Mofu yang diharapkan bisa mendobrak dari sisi tengah, malah sering kehilangan bola dan pada akhirnya harus mengakibatkan dia menjegal pemain lawan sebelum sampai ke kotak penalti. Gaya permainan Mofu yang kurang “menggigit” dalam laga ini pun membuat dia terkena kartu kuning kedua dan keluar dari permainan.
Satu pemain lagi di lini tengah, Yu Hyunkoo tampil cukup lumayan dalam laga ini. Selain sering berhasil memutus aliran bola lawan di tengah lapangan, beberapa tendangan bebas dan umpannya pun seringkali cukup membahayakan lini pertahanan Pusam Borneo. Tapi penampilan gemilangnya itu harus ternodai di menit akhir. Ketidakakuratan umpan tendangan bebas Yu, dimanfaatkan oleh Hamka Hamzah untuk membuat serangan balik dan pada akhirnya berbuah gol kedua bagi Pusam.
Lini Belakang dan Kiper
Performa lini Belakang Semen Padang pada pertandingan ini bisa dikatakan sebagai penampilan terburuk sepanjang turnamen ini digelar.
Dalam laga ini kita sangat jarang melihat Hengki Ardiles melakukan overlapping membantu serangan. Bahkan sebaliknya Hengki malah disibukkan dan sering tertinggal menjaga pertahanannya dan sering diobrak abrik oleh Fandi Ahmad dari sisi kanan pertahan Semen Padang. Saefulloh Maulana yang berduet di lini tengah perthanan dengan Al Hadji pun tampil tidak seperti biasanya. Kelalaian Saefulloh menjaga pertahanan ketika di pressure oleh Sultan Sama, akhirnya berbuah kartu kuning kerena dia kalah duel. Hal yang sama juga terjadi pada Al Hadji dan Satrio Sam, Herman Dzumafao yang masuk di pertengahan babak kedua, mampu dengan mudah membuat dan mengkreasikan beberapa peluang untuk rekannya akibat celah lini belakang Semen Padang yang sepertinya kurang konsentrasi di 15 menit akhir pertandingan.
Pada posisi kiper, Jandia Eka Putra sudah cukup tampil maksimal dalam laga ini. Beberapa penyelamatan sempat dibukukan oleh Jandia. Seperti ketika menghalau tendangan Dzumafao dari jarak dekat disisi kanan pertahana Semen Padang, ataupun pada saat menepis tendangan bebas Hamka Hamzah. Dua gol yang tercipta di gawangnya lebih diakibatkan miss nya koordinasi lini tengah dan belakang.
So, kekalahan ini tentu akan jadi catatan yang sangat penting untuk Nil jelang leg kedua Sabtu depan pada 16 Januari di GOR Agus Salim Padang. Jika Nil tidak merubah gaya permainannya dan hanya mengandalkan kecepatan para penyerangnya, maka jangan kaget nantinya kalau Semen Padang akan kembali menagis.
Terakhir, Selamat untuk Pusam Borneo dan sampai jumpa di Ranah Minang.
Bravo Semen Padang !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H