Tu De Poin Bro..
Hari ini Persib harus berhadapan dengan Persik di Stadion Jalak Harupat dalam lanjutan ISL.
Pertandingan yang sangat penting untuk Persib dalam mengamankan posisi mereka untuk lolos ke delapan 8 besar. Sementara bagi Persik pertandingan ini juga sangat vital untuk menghindari mereka dari jurand degradasi.
Pertandingan sendiri berjalan cukup menarik, namun selama babak 1 tidak ada gol yang tercipta.
Memasuki babak kedua Persib langsung mendominasi permainan. Serangan bertubi-tubi pemain Persib selalu saja bisa diatasi oleh pemain belakang dan kiper Persik yang bermain begitu piawai.
Drama yang sepertinya sering kita lihat dalam gelaran ISL musim ini akhirnya kembali terjadi. Ya, setelah pada beberapa waktu lalu kemenangan PBR yang sudah didepan mata "direbut" wasit ketika berhadapan denhan Persija, kali ini wasit kembali memainkan peran yang sangat penting.
Yup bro, Persib dengan sangat gagahnya akhirnya mendapatkan hadiah spesial dari wasit yaitu PENALTI.
Pada menit 60 an, Firman yang telat menendang bola dan pada akhirnya malah menendang pemain belakang Persik dan itu justru dianggap sebagai pelaggaran untuk Persib. Penalti untuk Persib dan Jugovic berhasil mencetak gol.
1-0 Persib unggul.
Jalannya pertandingan selanjutnya sepertinya sudah tidak menarik lagi. Ferdinand menambah gol pada menit 79 menjadi 2-0 dan diteruskan Colibaly pada menit 84 menjadi 3-0. Ya bro, keputusan kontroversial wasit yang pada awalnya memberi pinalti telah membuat mental dan motivasi anak-anak Persik menjadi down.
Ya, Persib telah menang. Namun sungguh sangat disayangkan kemenangan ini harus didapatkan dengan cara yang kurang elegant karena harus didapatkan melalui bantuan wasit terutama pada gol pertama.
So, sekali lagi bisa dikatkan 99% kemengan ini adalah berkat bantuan wasit yang sepertinya telah "terbiasa" membantu tim besar ketika mereka berlaga di kandang mereka.
Pertanyaan besar terkahir adalah apakah hanya cuma ini kemampuan tim-tim besar ISL seperti Persija dan Persib yang selalu mendapat perlakuan istimewa untuk bisa lolos ke delapan besar?
Apakah mereka tidak malu dengan tim "tarkam" eks IPL Semen Padang yang sudah lebih dahulu lolos?
Miris !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H