Mahasiswa UPNVJT Bantu Mendesain Label Kemasan
Kedungudi (12-11-2023) --- Kerupuk samiler adalah kerupuk yang terbuat dari ketela pohon, sangat tipis dan garing, sehingga mudah remuk. Kerupuk samiler berdiameter sekitar 10-20 cm serta harganya relatif murah. Pada umumnya masyarakat lebih menitikberatkan pada rasa gurih kerupuk daripada nilai gizi yang terkandung di dalamnya.
Desa Kedungudi, Kecmatan Trawas, Kabupaten Mojokerto merupakan desa sentra penghasil kerupuk samiler, desa ini memiliki lebih dari 40 UMKM yang memproduksi kerupuk samiler dan keripik gadung. Namun, produksi utamanya adalah kerupuk samiler. Kerupuk samiler dibuat dengan cara menggiling singkong lalu dicampur dengan bahan-bahan lain seperti tepung tapioka dan rempah. Adonan lalu dicetak dengan alat press hingga berbentuk pipih lalu dikukus selama 2menit dan dikeringkan dengan dijemur. Proses pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik bening dengan berat 250gr dan 500gr. Plastik kemudian diberi isolasi bening agar kerupuk samiler tidak terpapar udara dan menjadi lebih awet. Sayangnya, saat ini pengemasan belum dilengkapi oleh desain label kemasan, sehingga daya tarik promosi terhadap produk tersebut menjadi kurang dan tampilan produk juga kurang menarik. Padahal desain kemasan suatu produk sangat diperlukan sebagai bagian dari strategi pemasaran. Desain kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya pembelian oleh konsumen terhadap produk tersebut. Sehingga dengan adanya pelatihan desain label kemasan mampu meningkatkan minat konsumen terhadap kerupuk samiler yang dipasarkan.
Atas permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jawa Timur yang sedang melaksanakan Program Kompetisi Kampus Merdeka Bina Desa di Desa Kedungudi melaksanakan sosialisasi label dan kemasan yang dilaksanakan pada tanggal 25 September 2023. Output dari kegiatan tersebut kemudian mahasiswa melaksanakan pendampingan terhadap pelaku UMKM kerupuk samiler untuk mendesain label kemasan samiler. Terdapat sebanyak 6 UMKM samiler yang didampingin oleh mahasiswa, meliputi UMKM Barokah Samiler Ibu Is, UMKM Samiler Bu Purti, UMKM Samiler Ibu Jamiah, UMKM Samiler Ibu Sutris, UMKM Samiler Ibu Tiani, dan UMKM Samiler Bapak Supri.
''Pendampingan desain label kemasan ini sangat membantu agar pemasaran produk kerupuk samiler saya berkembang dan konsumen menjadi lebih tertarik untuk membeli produk saya. Dengan adanya label kemasan yang baru ini saya berharap dapat lebih memudahkan pemasaran produk samiler saya ke berbagai segmen pasar,'' Jelas Bapak Supriyanto selaku salah satu UMKM Kerupuk Samiler yang mendapat pendampingan dari mahasiswa bina desa Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jawa Timur.
Adapun desain label yang dibuat ini menganut pada aturan baku pada undang-undang yaitu PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan pangan meliputi:
- nama produk;
- daftar bahan yang digunakan;
- berat bersih atau isi bersih;
- nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia;
- tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.
Desain label yang memenuhi persyaratan ini juga merupakan salah satu persyarakat pengajuan sertifikasi halal UMKM Samiler nantinya yang juga mendapat pendampingan pengajuan sertifikasi dari mahasiswa bina desa Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jawa Timur. Kedepannya dengan adanya ldesain label kemasan ini dapat membantu UMKM Kerupuk Samiler di Desa Kedungudi ini menjadi lebih maju dan berkembang serta meningkatkan daya tarik konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H