Desa Kedungudi (19/09/2023) -- Pada tanggal 2 September 2023 mahasiswa jurusan Teknologi Pangan Universitas Pembangunan Naional 'Veteran' Jawa Timur (UPNVJT) mengikuti kegiatan bina desa di Desa Kedungudi, Kab. Mojokerto yang merupakan desa sentra produksi kerupuk samiler. Pada minggu pertama dan kedua kedatangan mahasiswa di desa diisi dengan kegiatan survei dan wawancara kepada penggiat UMKM Kerupuk Samiler di Desa Kedungudi.
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bahwa usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Di era sekarang ini UMKM sangat mendapatkan perhatian dari pemerintah karena diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, maka tak heran banyak sekali UMKM yang terus bermunculan di sekeliling kita.
UMKM memiliki peran yang besar untuk merealisasikan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Developmnet Goals) karena kegiatan UMKM bisa membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkelanjutan yang sesuai dengan tujuan SDGs yang sudah ditetapkan, yaitu pada tujuan poin delapan (Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak).
Mahasiswa Bina Desa UPNVJT melakukan survei UMKM Kerupuk Samiler yang ada di Desa Kedungudi, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto, sejak 6-15 September 2023. Kegiatan survei UMKM ini dilaksanakan dari rumah ke rumah warga yang memiliki UMKM Kerupuk Samiler agar terkumpul data yang lengkap. Tujuan dilakukannya survei ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai UMKM tersebut guna menggali potensi yang dimiliki Desa Kedungudi, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto.
Adapun beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada penggiat UMKM samiler ini meliputi kendala produksi, metode pemasaran, pelabelan, pengemasan, proses pembuatan, variasi rasa samiler, dll. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa secara umum kendala yang dialami oleh penggiat UMKM Samiler di Desa Kedungudi, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto yaitu mengenai masalah pemasaran yang masih bergantung pada tengkulak, pengemasan dan pelabelan yang sangat sederhana dan dibuat seekonomis mungkin sehingga susah menembus pasar-pasar lain sehingga menyebabkan ketergantungan distribusi produknya kepada tengkulak, kenaikan harga bahan baku, dan masalah cuaca.Â
Atas kendala tersebut kami merancangkan sosialisasi mengenai pemasaran, pelabelan, serta pengemasan, yang akan dilaksanakan pada Hari Senin, 25 September 2023 di Balai Desa Kedungudi. Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan dapat membawa solusi atas kendala yang sedang dialami oleh penggiat UMKM samiler di Desa Kedungudi, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H