Pengumuman nilai dan penampakan KHS (kartu hasil studi) merupakan momen yang membuat jantung mahasiswa serasa mau melompat. Tangan dan kaki menjadi dingin, gemetaran, kejang2, bahkan susah BAB (apaan sih ini). Ketika IP naik, bersyukur. Ketika IP turun, ngamuk.
Selama rentang waktu liburan (17 - 29 januari ditambah liburan ekstra sampai tanggal 6 februari karena KRS masih belum bisa diurus) , setiap kali membuka facebook, (udah buat yang baru loh) selalu ada status teman sekampus yang mengeluh tentang nilai. Ada yang lupa makan gara2 nilai (bilang aja sedang diet), depresi, maki2, dan santai seperti saya contohnya :D
Banyak teman2 yang mengira saya nilainya bagus karena tidak meluapkan emosi berlebihan melalui status facebook. Yah, mereka sok tau sih. Saya banyak dapat nilai C. Tapi tetap santai. Dapat banyak nilai jelek dalam KHS tidak bikin mati (prinsip utama dalam perkuliahan)
Penurunan IP dianggap sebagai hal yang memalukan. Beberapa alasannya adalah:
1. Malu karena jauh2 merantau, kok hasil IPnya sedikit. Lebih baik masuk universitas daerah sendiri deh.
2. Malu dengan orang tua yang berharap anaknya sukses dalam perkuliahan.
3. Menurunkan gengsi sebagai mahasiwa elit yang dianggap pintar dan berteman dengan sesama kalangan elit
4. Sedih aja, karena sudah berusaha dengan keras belajar tetapi hasil yang didapat tak sesuai dengan jerih payah
5. Dan alasan lain yang belum sempat diteliti.
Mereka yang menangisi nilai jelek secara berlebihan patut dikasihani. Sedih karena nilai jelek silakan tapi jangan berlebihan dong, sebab sikap berlebihan membuat kita tambah drop bukan memperbaiki perasaan. Apalagi pengumuman nilai jeleknya sudah berlalu lama, tapi sampai sekarang masih ditangisi.
Saya juga bukannya bangga mendapat nilai jelek. Sedih juga. Tetapi selalu berusaha memetik hal2 positif dari nilai semester ini. Yaitu:
1. Dosen wali saya tidak akan ngamuk dengan IP yang lebih dari 2,75
2. Saya hanya mendapat C pada mata kuliah kedokteran (yang entah kenapa tersisip pada prodi keperawatan). Tapi pada mata kuliah keperawatan saya mendapat nilai B dan A.
Semester baru telah dimulai (walau KRS masih belum bisa diurus). Mari bangkit dan belajar dari kesalahan yang lalu. Yang jelek di semester lalu, masih bisa diperbaiki di semester yang sekarang. Jangan percaya ungkapan bahwa kesempatan yang disia2kan tidak akan datang lagi. Itu hanya hoax yang menghalangi usahamu untuk maju.
Tulisan ini tidak ditujukan untuk membuat mahasiswa menjadi malas, masa bodoh dengan nilai, dan hal2 negatif lainnya. Saya hanya berharap teman2 bisa realistis, bahwa nilai kita tidak selamanya bisa bagus. Terlalu terpuruk bukanlah hal yang baik, karena menghalangi kita untuk maju. Segala sesuatu yang burukpun pasti mempunyai nilai positif, tergantung bagaimana cara menyikapinya.
Sekian tulisan dari saya. Salam anak muda (saya juga masih muda, bukan ibu2. Saya pake kosmetik untuk menyamarkan bekas jerawat, bukan menghilangkan kerutan)
Banda Aceh, di kamarku yang rapi, Bimy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H