Mohon tunggu...
Angga Bima Suharto
Angga Bima Suharto Mohon Tunggu... Editor - Hanya seorang penulis biasa

Lets go!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tak Muluk, Satuan Terkecil Aparatur Negara Ini Bisa Kembangkan SDA Kita Lho

8 Juni 2016   00:03 Diperbarui: 8 Juni 2016   14:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Ampat, Salah satu SDA yang sukses dikelola, merupakan dampak dari SDM hasil binaan yang berkualitas. Sumber Foto : Inibangsaku.com

Mengoptimalkan fungsi RT, seperti yang sudah kita bahas di atas, mungkin saat ini hanya akan menjadi wacana. Sosok pemimpin yang visioner saja tak cukup untuk mewujudkan hal yang Ketua RT yang tangguh ini. Butuh pemimpin yang berani berjuang melawan oknum-oknum yang sudah mendarah daging dalam sistem aparatur negara ini, salah satunya oknum ini terlihat dari pemanfaatan lahan milik negara menjadi keuntungan pribadi atau golongan semata.

Yaah, kita sebagai generasi yang kebanyakan dari kita telah terlahir dengan “pola buruk”, sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi generasi tangguh bak dewa tersebut. Racun yang sudah terserap dalam pola pikir kita hasil dampak negatif globalisasi elektronik, yang kini telah melekat erat hingga mungkin butuh ribuan kali “dicuci” untuk bisa menjadi generasi tangguh tersebut. Dampak negatif tersebut bisa berupa menonton televisi secara berlebihan, penggunaan media sosial yang tidak terkendali, hingga pornografi yang tersirat maupun tersurat dari konten yang terdapat dalam media elektronik.

Kita sudah sangat sulit untuk membenahi pola pikir negatif yang sudah menadi dengan urat ini. Lantas di mana tugas kita ya? Tugas kita, hanyalah menanamkan pendidikan yang sesuai kepada anak-anak kita, baik anak sendiri maupun anak tetangga (yang ini agak guyon ya hehe). Menanamkan minat belajarnya terhadap hal positif mengenai pentingnya berbangsa dan negara melalui pendidikan yang ada, minimal berbakti kepada keluarga, agar mereka bisa membangunkan jiwa dan raganya. Seperti yang ada di lagu kebangsaan kita:

“Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk Indonesia raya”.

Selamat mengembangkan diri wahai generasi muda, anak, cucu, dan cicitku nanti. Semoga kalian kelak bisa berkarya lebih banyak, dan lebih baik dari kami, sang pengantar.

*Cerita ditulis olehku, dariku, dan untukmu. Dari Aku yang belum punya anak, cucu, apalagi cicit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun