Membawa bekal makanan adalah salah satu solusi dalam masa pandemi seperti sekarang ini, meskipun telah banyak warung makan yang menerapkan protocol kesehatan tetap saja bagi saya masih was-was untuk jajan, selain itu juga cukup menghemat pengeluaran di masa yang serba belum pasti akibat pandemi yang berkepanjangan ini. Nasi goreng adalah salah satu masakan yang saya gemari selain karena mudah memasaknya namun juga karena cukup banyak dijual di pasaran bumbu bumbunya.
Banyak cerita mengenai asal muasal nasi goreng mulai dari makanan ini berasal dari tionghua yang dibawa ke Indonesia melalui perdagangan jaman dahulu, hingga nasi goreng merupakan makanan asli Indonesia yaitu berupa olahan nasi sisa yang dimasak kembali untuk disajikan bersama irisan omelet (telur dadar). Sejarah bisa diperdebatkan namun tetap saja tidak akan dapat merubah makanan itu sendiri terkadang kita terlalu repot untuk memiliki sesuatu sampai lupa bahwa sebenarnya tidak ada yang benar benar kita miliki, waduh jadi ngelantur.
Kali ini saya membawa bekal nasi goreng dengan bumbu perencah nasi goreng buatan Adabi, bumbu ini cukup sulit didapatkan saya membelinya di Prima freshmart dan sering kehabisan. Mengapa bumbu ini yang saya gunakan karena saya penasaran dengan kata yang unik yaitu "Perencah" setelah saya browsing artinya "bumbu" cukup unik untuk digunakan di sebuah produk yang dijual di Indonesia bagi saya. Kemasan bumbu ini cukup menarik didominasi warna emas lalu kuning dan merah serta ada gambar nasi goreng yang disajikan dengan telur rebus, tomat, timun dan selada sangat menggugah selera.
Dalam cara penyajian cukuplah mudah hanya saja disarankan menggunakan "sotong" yang saya sulit mendapatkannya, walaupun bumbu ini adalah produk import namun secara bahasa tidak terlalu sulit dipahami. Disini saya hanya memasak dengan sawi hijau saja sedang untuk telur saya masak terpisah, saat bumbu perencah dicampurkan saya mencium ada sedikit bau amis dan kari, setelah diolah nasi agak sedikit berminyak dan berbau harum kari kemudian saya sajikan bersama telur orak arik yang telah saya masak secara terpisah, kemudian siap dibawa kekantor.
Kemasan               : 8/10
Rasa                    : 8/10
Kemudahan membeli   : 6/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H