Jakarta -- Lazismu Uhamka (Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah -- Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka) terus berkomitmen pada keadilan dengan memproduksi program-program yang mampu menjawab tantangan juga problem pada masyakarat.
Lazismu sendiri adalah lembaga tingkat nasional yang didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan latar belakang atas dua faktor. Pertama, fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas, kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Kedua, zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan.
Berbicara tentang Muhammadiyah, maka berbagai macam program telah diproduksi Lazismu, mulai dari program-program di pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar ekonomi, pilar kemanusiaan, pilar dakwah, dan pilar lingkungan. Di Lazismu Uhamka sendiri salah satu inisiatif dalam pilar dakwah adalah dengan mengakomodir zakat profesi dosen, tenaga pendidik, dan karyawan di Uhamka. Tidak hanya zakat, tetapi juga kebutuhan infak, sedekah, dan wakaf.
Lalu di pilar pendidikan, berdasarkan hasil wawancara bersama Muhammad Rafli, salah satu staff Lazismu Uhamka, pada Selasa (13/5/2024). Ia menerangkan bahwa salah satu program di pilar pendidikan adalah memberikan beasiswa yang bernama sang surya.
"Adanya beasiswa sang surya ini adalah untuk membantu dan mendukung mahasiswa yang kurang mampu dan yang memiliki prestasi, sejauh ini Lazismu Uhamka telah menyalurkan sebanyak 110 beasiswa kepada mahasiswa di Uhamka," Ungkap Rafli di kantor Lazismu Uhamka pada Selasa (13/5/2024).
Masih di bidang pendidikan, selain beasiswa, Lazismu Uhamka juga memberikan apresiasi kepada dosen dan karyawan yang telah menyelesaikan disertasi atau program doktoral (S3), lanjut Rafli.
Sedangkan di pilar kemanusiaan, Lazismu Uhamka fokus dengan program-program untuk membantu lingkungan di sekitar yang tertuju pada masalah kemanusiaan, intinya adalah bagaimana memanusiakan manusia. Contohnya, Lazismu Uhamka menyalurkan bantuan berupa dana pada daerah yang terkena bencana seperti Cianjur, Sumedang, dll.
Bahkan dari Lazismu Uhamka juga menyalurkan bantuan untuk Palestina. "Terhitung bulan Februari kemarin kita menyalurkan dana sejumlah Rp64.876.000 yang kemudian kita kolektifkan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ujar Rafli.
Rafli juga mengatakan bahwa Muhammadiyah memang sering membantu Palestina. Pada tanggal 2 November 2023, Muhammadiyah menyalurkan dana bantuan sebanyak 45 miliar pada korban di Palestina.
Selain itu, di pilar lingkungan salah satu program Lazismu Uhamka adalah menanam mangrove, "di bulan Juni, 2023 kemarin Lazismu Uhamka bekerja sama dengan LBPH Uhamka (Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat) untuk mengadakan KKN Bahari di Pulau Pari dengan program menanam mangrove di pulau tersebut," terang Rafli.
Begitu pula di pilar kesehatan dan ekonomi, Lazismu Uhamka juga berkomitmen untuk mendukung dan selalu membantu terkhususnya bagi masyarakat Uhamka, baik itu dari dosen, karyawan, tenaga pendidik, serta mahasiswa. Tentunya tidak menutup hanya untuk SDM yang berada di Uhamka. Bagaimanapun faktor berdirinya Lazismu sendiri adalah untuk bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial.
Dengan terus berkomitmen pada keadilan dan kesejahteraan, Lazismu Uhamka terus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat luas dan menjadi contoh dalam penerapan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H