Jakarta - Masalah lingkungan merupakan permasalahan yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Krisis iklim, pemanasan global, pencemaran udara, adalah sebagian besar dari isu-isu lingkungan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, bahkan dunia.
Dihadapi dengan banyaknya permasalahan lingkungan yang sedang terjadi, generasi muda harus mengambil peran dalam merubah tatanan lingkungan yang sedang krisis, menjadi lingkungan yang terbaharu, yaitu perwujudan dari lingkungan yang sehat, nyaman, dan bersih.Â
Dalam menyikapi krisis lingkungan sehat tersebut, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UHAMKA mengambil sikap untuk membangun kesadaran para mahasiswa, serta para generasi muda terhadap isu-isu lingkungan yang sedang terjadi, dengan menggelar seminar terbuka yang bertajuk "Green Horizon."
Dr. Novrizal Tahar dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), selaku salah satu pemateri seminar membahas mengenai masalah pemanasan global dan krisis iklim yang dampaknya sangat berbahaya terhadap kehidupan kita. Ia pula mendorong para anak-anak muda untuk lebih peduli dan melakukan aksi nyata dalam menangani permasalahan ini. "Kita harus lakukan revolusi perubahan perilaku, paling tidak kita mulai dari diri kita sendiri, dari upaya mengelola sampah yang baik," ungkapnya tegas.
Mengelola sampah rumah tangga yang baik, terkhususnya sampah-sampah berbahan plastik, menjadi salah satu solusi sederhana dalam upaya mengatasi krisis iklim. Sebab meskipun sampah telah dibuang pada tempatnya, tapi tidak dikelola dengan baik, ujung-ujungnya hanya akan menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan hal itu yang kemudian akan memicu timbulnya emisi gas umah kaca secara berlebihan, dimana akan menyebabkan pemanasan global dan berdampak pada krisis iklim seperti yang sudah terjadi saat ini.
Novrizal juga lanjut menyampaikan pesan terhadap anak-anak muda untuk memanfaatkan platform media sosial sebagai wadah untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan, dengan membangun narasi baru yang tidak hanya mengatakan buang sampah pada tempatnya, melainkan merubahnya menjadi "sampahmu tanggung jawabmu" dan ditambah dengan narasi "pilah lah sampah dari rumah."
Dalam menyikapi permasalahan ini, tidak terlepas dari pentingnya peran generasi muda untuk menjaga lingkungan hidup. Dari hasil wawancara di gedung Kampus A UHAMKA Limau, Ibnu Batutah selaku ketua BEM FISIP UHAMKA mengatakan generasi muda memiliki peran yang sangat penting, terkhususnya sebagai Mahasiswa.
"Sebagai mahasiswa, salah satu orang yang berpendidikan tinggi sudah seharusnya kita lebih mengambil peran besar di lingkungan hidup. Apalagi dengan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, jangan kita malah melupakan hal itu, atau bahkan justru ikut merusak lingkungan," ujarnya.
Krisis iklim itu nyata, musim kemarau berkepanjangan, curah hujan dan panas yang berlebihan adalah sebagian dari dampaknya. Tentu kita tidak mampu merubah itu semua secara instan, tapi yang mampu kita lakukan untuk merubah itu adalah dengan melakukan revolusi perilaku, dari yang awalnya tidak peduli, menjadi peduli dan sadar akan isu-isu lingkungan. Setidaknya kita telah mengambil andil untuk mengatasi permasalahan ini, dengan memulainya dari diri kita sendiri terlebih dahulu, untuk generasi mendatang, untuk lingkungan yang sehat, dan untuk bumi yang bebas dari krisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H