Mohon tunggu...
Bimo ED
Bimo ED Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNDIP

Mahasiswa UNDIP S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNDIP Mengajak Mencegah Kekerasan Seksual Melalui Media Kreatif

5 Februari 2022   21:11 Diperbarui: 5 Februari 2022   21:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulodarat, Kab. Jepara (05/02/2022) -- Menurut PBB, 1 dari 3 perempuan pernah mengalami kekerasan seksual setidaknya sekali dalam hidup mereka dari pasangan ataupun yang bukan merupakan pasangan mereka. 

Menurut Dirjen WHO, dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, kekerasan terhadap perempuan tidak seperti virus Covid-19 yang bisa dicegah dengan vaksinasi, melainkan melalui usaha yang mendalam dan berkepanjangan oleh pemerintah, masyarakat dan individu  untuk mengubah perilaku yang membahayakan, meningkatkan akses berbagai kesempatan dan layanan bagi perempuan, serta membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati. 

Oleh karena itu dirasa perlu adanya kesadaran untuk mencegah kekerasan seksual terhadap perempuan sejak dini agar nantinya dapat tercipta masyarakat dengan pola pikir sehat, baik di masa sekarang maupun yang akan datang. 

Dokpri
Dokpri

Dalam program kerja Kuliah Kerja Nyata Tim 1 Undip 2022, mahasiswa Undip jurusan S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang menjalankan program yang berjudul "Penyebaran Informasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan Melalui Media Kreatif". 

Program kerja tersebut ditargetkan kepada siswa-siswi SD Negeri 2 Jatibarat dengan tujuan menanamkan pola pikir anti kekerasan seksual sejak usia dini. 

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa menggunakan desain yang tidak biasa. Pasalnya, ajakan pencegahan kekerasan seksual yang terdapat dalam media kreatif cenderung mengarah ke pencegahan dari dalam diri kaum pria dan berbau sarkasme. Hal ini bertujuan agar media kreatif menjadi lebih mudah diingat serta lebih melekat di ingatan kalangan siswa-siswi SD Negeri 2 Jatibarat. 

Selain itu, nuansa sarkasme dalam desain media kreatif juga ditujukan untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa pencegahan kekerasan seksual yang biasanya difokuskan pada kaum perempuan, juga sebaiknya memfokuskan dari pihak kaum pria karena pada umumnya pelaku kekerasan seksual berasal dari kaum pria.

Dengan diadakannya program kerja pencegahan kekerasan seksual melalui media kreatif diharapkan siswa-siswi SD Negeri 2 Jatibarat lebih paham dan dapat membangun cara pandang dan pola pikir yang sehat akan kekerasan seksual terhadap perempuan, serta menerapkan pola pikir tersebut demi hal yang positif sekarang dan di kemudian hari, dan bahkan mengajarkan pola pikir tersebut kepada orang lain.

Penulis: Bimo Enggar Dewantoro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun