Secara etimologis, kata "Adven" dalam liturgi Katolik berasal dari bahasa Latin "adventus," yang berarti kedatangan atau kehadiran. Kata ini sendiri diturunkan dari akar kata kerja Latin "advenire," yang terdiri dari dua bagian: "ad-" (menuju) dan "venire" (datang). Jadi, secara harfiah, "advenire" berarti datang menuju atau kedatangan yang mendekat. Dalam konteks liturgi Gereja Katolik, Adven merujuk pada masa persiapan dan penantian untuk merayakan kedatangan Kristus. Penantian kedatangan Kristus yang dimaksudkan Gereja Katolik pada masa Adven dalam kalender liturgi memiliki makna spiritual yang mendalam, karena mengingatkan umat akan tiga dimensi kedatangan Kristu, pertama kedatangan pertama Kristus dalam sejarah: Masa Adven mempersiapkan umat untuk merayakan misteri Inkarnasi, di mana Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Peristiwa ini merupakan wujud kasih Allah yang nyata untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kedua kedatangan Kristus dalam kehidupan sehari-hari: Adven juga mengundang umat untuk membuka hati dan hidup mereka bagi kehadiran Kristus dalam sakramen, doa, dan perbuatan kasih. Masa ini menjadi pengingat bahwa Kristus hadir secara nyata dalam kehidupan umat melalui Roh Kudus, komunitas gereja, dan pelayanan kepada sesama. Ketiga kedatangan Kristus pada akhir zaman: Adven mengarahkan perhatian umat kepada pengharapan eskatologis, yakni kedatangan Kristus yang kedua kali pada akhir zaman untuk menggenapi keselamatan dan mendirikan Kerajaan Allah secara penuh. Hal ini mengajak umat untuk hidup dengan kesadaran akan kekudusan dan kesiapan, sambil menantikan penggenapan janji Allah.
Dalam tradisi liturgi Gereja Katolik, masa Adven berlangsung selama empat minggu sebelum Natal. Masing-masing masa memiliki arti dan makna rohani tersendiri.
Minggu Adven Pertama: Harapan (Hope)
Minggu pertama Adven mengajak umat untuk merenungkan pengharapan akan kedatangan Kristus. Fokusnya adalah pengharapan eskatologis, yaitu kedatangan Kristus yang kedua kali pada akhir zaman. Dalam terang janji-janji Allah, umat diingatkan untuk hidup dengan kesadaran bahwa Allah setia pada rencana keselamatan-Nya. Makna rohani yang hendak ditegaskan pada minggu adven pertama ini adalah memupuk pengharapan yang teguh, meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup. Umat diajak untuk berjaga-jaga, waspada, dan memperbarui iman mereka agar tetap setia menyambut kedatangan Kristus sebagai Raja Damai.
Minggu Adven Kedua: Pertobatan (Preparation/Repentance)
Minggu kedua menekankan pentingnya persiapan hati melalui pertobatan. Bacaan liturgi sering mengacu pada Yohanes Pembaptis, yang berseru di padang gurun: “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” (Lukas 3:4). Yohanes mengingatkan umat untuk meninggalkan dosa dan memperbaiki jalan hidup mereka agar siap menyambut kehadiran Kristus. Makna rohani minggu ini adalah refleksi atas hidup pribadi, mengakui kelemahan, dan melakukan pertobatan sejati. Umat diajak untuk menyelaraskan hidup mereka dengan kehendak Allah, memperbarui komitmen iman, dan membuka hati bagi rahmat Tuhan.
Minggu Adven Ketiga: Sukacita (Gaudete/Rejoice)
Minggu ketiga disebut juga Minggu Gaudete, yang berarti "bersukacitalah." Warna liturgi pada minggu ini adalah merah muda, sebagai simbol kegembiraan dan penghiburan karena kedatangan Tuhan sudah dekat. Sukacita ini bukan hanya karena Natal yang akan segera dirayakan, tetapi juga karena kehadiran Kristus dalam kehidupan umat. Makna rohani pada masa adevn ketiga adalah menumbuhkan sukacita sejati yang berasal dari hubungan yang erat dengan Allah. Sukacita ini tidak bergantung pada keadaan duniawi, tetapi pada pengharapan akan kasih dan keselamatan yang diberikan Kristus. Umat diajak untuk membagikan sukacita ini kepada sesama melalui tindakan kasih dan pelayanan.
Minggu Adven Keempat: Kasih (Love)
Minggu terakhir Adven adalah puncak persiapan menjelang Natal, dengan fokus pada kasih Allah yang diwujudkan dalam misteri Inkarnasi. Bacaan Injil sering kali mengangkat kisah tentang Bunda Maria, Santo Yosef, dan kelahiran Yesus, mengingatkan umat akan kasih Allah yang besar dalam memberikan Putra-Nya demi keselamatan dunia. Makna rohani minggu ini adalah merenungkan kasih Allah yang tak bersyarat dan mengalirkan kasih itu kepada sesama. Umat diajak untuk meneladani kerendahan hati dan ketaatan Maria serta Yosef, yang dengan setia mengikuti rencana Allah. Kasih menjadi inti dari perayaan Natal, dan umat diminta untuk membuka hati mereka untuk menerima dan membagikan kasih Kristus kepada semua orang.
Secara keseluruhan keempat minggu masa Adven yang dijalani umat Katolik hendak mengarahkan umat pada persiapan batin secara kompeherensif, yakni memiliki pengharapan akan janji Allah, memiliki niat untuk melakukan pertobatan atas dosa, memiliki sukacita karena kehadiran Kristus, dan memiliki kasih yang diwujudnyatakan dalam seluruh tindakan. Akhirnya bisa dikatan bahwa masa adven adalah masa atau waktu khusus untuk merenungkan misteri keselamatan, memperbarui iman, dan membuka hati bagi Kristus yang datang dalam sejarah, dalam kehidupan sehari-hari, dan pada akhir zaman.