Mohon tunggu...
Bimkat Medan
Bimkat Medan Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuluh

Memberikan pelayanan publik dalam bentuk penyuluhan agama dalam semangat NKRI.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa ada Hari Arwah Semua Orang Beriman dalam Gereja Katolik?

23 Januari 2025   13:11 Diperbarui: 23 Januari 2025   13:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian besar agama atau keyakinan memiliki paham dan konsep yang berbeda tentang hubungan antara orang yang hidup dengan arwah orang yang telah meninggal dipahami secara berbeda. Perebdaan paham itu sangat kuat dipengaruhi oleh pandangan setiap agama tentang kehidupan setelah kematian. Dalam iman Katolik sungguh diyakini bahwa orang hidup dapat berdoa bagi arwah di api penyucian untuk mempercepat pemurnian mereka agar dapat masuk ke surga, sedangkan  bagi sebagian besar denominasi Protestan meyakini tidak ada lagi hubungan orang hidup dengan orang yang sudah meninggal karena mereka percaya orang meninggal sudah berada di surga atau neraka. 

Alasan Spritual  Hari Arwah Semua Orang Beriman

Alasan spiritual dalam Gereja Katolik menetapkan Hari Arwah Semua Orang Beriman pada tanggal 02 November berakar pada iman akan hubungan antara orang hidup dan mereka yang telah meninggal. Gereja Katolik percaya pada solidaritas spiritual yang melampaui batas kematian, yang dikenal sebagai Komunio Orang Kudus. Dalam iman ini, terdapat hubungan yang erat antara umat yang masih hidup di dunia, jiwa-jiwa yang sedang dimurnikan di api penyucian, dan orang-orang kudus yang telah mencapai surga. Atas dasar ini, maka Gereja sungguh diharapkan untuk mendoakan jiwa-jiwa yang masih berada di api penyucian, agar mereka segera dapat menikmati kebahagiaan abadi bersama Allah. Selain itu, Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa doa, Misa Kudus, dan karya amal yang dipersembahkan bagi jiwa-jiwa dapat membantu mempercepat pemurnian mereka. Keyakinan ini didasarkan pada pemahaman bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan perjalanan menuju kebangkitan dan kehidupan kekal. Kristus, melalui wafat dan kebangkitan-Nya, membuka jalan keselamatan bagi semua orang, dan Gereja, melalui doa-doanya, turut berpartisipasi dalam karya keselamatan ini. Hal yang menguatkan Gereja untuk meneruskan peringatan Hari Arwah semua orang beriman  bermula sejak adanya praktik ini yang sudah dilakukan sejak zaman para Rasul dan memiliki dasar Alkitabiah, seperti yang terlihat dalam Kitab Makabe, di mana doa dan kurban dipersembahkan untuk arwah para prajurit yang telah meninggal. Lalu pada abad ke-11, St. Odilo dari Cluny menetapkan tanggal 2 November sebagai hari khusus untuk mendoakan jiwa-jiwa yang telah meninggal, sebuah tradisi yang kemudian diadopsi oleh Gereja universal. Dengan menempatkan peringatan ini sehari setelah Hari Raya Semua Orang Kudus, Gereja menunjukkan kesinambungan antara doa bagi mereka yang telah mencapai surga dan doa bagi mereka yang masih membutuhkan pemurnian. Peringatan ini juga menjadi momen refleksi bagi umat yang masih hidup. Dengan mengingat arwah semua orang beriman, umat diingatkan akan kefanaan hidup dan dipanggil untuk merenungkan tujuan akhir keberadaan manusia, yaitu bersatu dengan Allah dalam kebahagiaan kekal. Ini adalah saat untuk memperbarui iman, menjalani pertobatan, dan menguatkan pengharapan bahwa kasih Allah melampaui segala batas, termasuk batas antara hidup dan mati. Sakramen Ekaristi, yang dipersembahkan secara khusus pada hari ini, menegaskan nilai kurban Kristus yang bersifat penebusan bagi semua jiwa. Lalu yang terakhir hendak menegaskan bahwa Peringatan Arwah Semua Orang Beriman merupakan perayaan kasih, harapan, dan iman. Ini adalah pengingat akan panggilan Gereja untuk berdoa bagi jiwa-jiwa yang sedang dimurnikan, sambil menguatkan hubungan spiritual antara yang hidup dan yang telah meninggal, serta menyatakan keyakinan bahwa Allah yang penuh belas kasih mempersatukan seluruh umat-Nya di dunia ini dan dalam kekekalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun