Fasilitasi ibaratnya adalah sebuah karya seni yang bila awam memandangnya akan bisa menikmati keindahannya tanpa harus ribet. Sebagaimana layaknya seniman, maka fasilitatorpun dituntut mampu menyajikan sesuatu agar mudah dilaksanakan. Banyak hal dan cara untuk mewujudkan itu, menyederhanakan laporan adalah salah satunya.
Untuk level tertentu (dalam hal ini SDM) sering pelaporan prasarana dianggap rumit dan menghambat dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan, khususnya bagi orang yang tidak punya latar belakang pendidikan keteknikan..
Pada dasarnya kegiatan prasarana dapat dibuktikan secara riil keberadaannya. Karena berupa benda mati yang tidak bergerak dan jelas wujudnya. Namun jika tidak dijelaskan secara kronologis dalam bentuk pelaporan, maka akan banyak multi tafsir tentang keberadaannya.
Jika pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah dianggap sulit, maka dampak psikologisnya juga jelas. Akibatnya bisa jadi Phobia, dan pelaporanpun dianggap sebagai sesuatu yang menyultkan. Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar Pelaporan Prasarana menjadi terlihat sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapapun.
PERHITUNGAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Jenis kegiatan/ Subproyek
Target
Realisasi
Biaya
Bobot (%)
Volume
Biaya
Fisik
Fisik Tertimbang (%)
(RP)
(Satuan)
(RP)
(%)
A
B
C
D
E
F
G
- Perk. Jalan
80,842,000
75
975 m
80,842,000
100
75
- TPT
6,366,000
6
13 m
6,366,000
100
6
- Jembatan Beton
19,876,000
19
4 m
19,876,000
100
19
OP UPK 2%
2,254,400
2,254,400
OP TPK 3%
3,381,600
3,381,600
112,720,000
112,720,000
Jumlah Tertimbang
100
1.Sederhanakan format tabel menjadi bentuk pertanyaan kuisioner
Tabel diatas dapat disederhanakan dalam bentuk pertanyaan kuisioner sebagai berikut:
a.Apa saja jenis kegiatan/sub proyek yang dikerjakan di desa?
·Perkerasan Jalan
·Tembok Penahan Tanah (TPT)
·Jembatan Beton
b.Berapa target rencana biaya yang dianggarkan untuk masing-2 kegiatan/sub proyek tersebut?
·Perkerasan Jalan: Rp. 80.842.000
·Tembok Panahan Tanah (TPT): Rp.6.366.000
·Jembatan Beton:Rp. 19.876.000
c.Berapa target rencana biaya yang dianggarkan untuk OP UPK 2% dan OP TPK 3%?
·Operasional UPK 2%:Rp. 2.254.400
·Operasional TPK 3%:Rp. 3.381.600
d.Berapa target bobot masing-2 kegiatan/sub proyek diatas?
(jelaskan cara menghitung bobot secara manual)
·Perkerasan Jalan: 75 %
·Tembok Penahan Tanah (TPT):6 %
·Jembatan Beton: 19 %
e.Berapa target volume masing-2 kegiatan/sub proyek diatas?
(jelaskan satuan standar yang dibutuhkan untuk pelaporan saja)
·Panjang Perkerasan Jalan : 975 m
·Panjang Tembok Penahan Tanah (TPT):13 m
·Panjang Bentang Jembatan Beton : 4 m
f.Dan Seterusnya (silahkan dilanjut sendiri). Pointer kuisioner diatas juga bisa diterapkan untuk pelaporan penyerapan HOK (tenaga kerja), angkatan kerja terserap maupun biaya upah yang sudah dikeluarkan.
2.Selanjutnya salin angka-angka yang berhuruf tebal (sudah ditentukan) tersebut kedalam format tabel yang sudah disediakan oleh program.
Strategi penyederhanaan bentuk kuesioner yang kemudian disalin kembali dalam tabel aslinya ini, akan lebih memudahkan bagi awam dengan tingkat SDM tertentu. Karena format tabel memiliki keterbatasan dalam memberikan penjelasan. SELAMAT MENCOBA..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H