Mohon tunggu...
Bimbing Maulana
Bimbing Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Freelancer

Writer, Social Enthusiastic, Public Policy Observer, Indonesian, Javanese

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Integrasi Transportasi Jabodetabek, Solusi Ibukota Bebas Macet 10 Tahun Mendatang

12 Juli 2019   00:29 Diperbarui: 12 Juli 2019   00:36 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: zonalima.com

Dari stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Blok M akan disediakan feeder Transjakarta untuk membantu penumpang agar tidak kesusahan untuk mencari kendaraan lain menuju tempat tujuan. 

Dan secara bertahap akan disediakan di masing -- masing stasiun. Begitupun dengan pembangunan jalur MRT Fase 2 dengan tujuan Bundaran HI -- Kampung Bandan yang akan segera dikerjakan. 

Begitupun dengan LRT. Meskipun belum secara resmi beroperasi, LRT Fase 1 dari Velodrome Rawamangun hingga Depo Kelapa Gading yang berjarak sekitar 5,8 km akan melewati 5 stasiun dan juga kabarnya akan disediakan feeder transjakarta di masing -- masing stasiun. 

LRT ini diperkirakan akan mencakup daerah yang cukup jauh yaitu Jakarta, Bogor, Cikarang, hingga Balaraja yang nantinya akan dapat membantu setiap penumpang yang akan menuju tempat tujuan dengan cepat dan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di ibukota.

Namun dibalik semua tujuan tersebut, ada resiko yang harus diambil. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sangat serius untuk mewujudkan integrasi transportasi ini yang ditaksir akan menghabiskan dana sekitar 600 trilliun rupiah untuk memenuhi hal tersebut. Melalui rapat dengan 

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, dam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hal tersebut memerlukan waktu setidaknya 10 tahun untuk dapat memenuhi hal tersebut dengan melihat kesiapan ibukota pada saat ini. 

Dana 600 trilliun tidak semua diambil dari APBN dan APBD, melainkan melalui pinjaman serta investasi dan kemitraan kepada para investor swasta. 10 tahun merupakan waktu yang cukup lama untuk dapat menyelesaikan proyek tersebut. Dimana dalam waktu 10 tahun tersebut, Ibukota harus siap menerima lonjakan kemacetan akibat pembangunan infrastruktur yang pasti akan mengambil lahan dan menganggu aktivitas masyarakat sekitar. 

Jadi seperti yang dikatakan sebelumnya, untuk mendapatkan sesuatu hal yang lebih baik, maka ada resiko yang harus diambil. Pemprov DKI Jakarta harus siap menerima kemacetan dalam 10 tahun kedepan. Hal ini merupakan langkah awal untuk menjadikan ibukota menjadi lebih baik ditengah terpaan masalah yang terus melanda. 

Dimulai dari hal kecil yaitu menyelesaikan masalah kemacetan yang menjadi 'landmark' ibukota. Mari kita dukung program pemerintah dengan meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi demi ibukota yang lebih baik dan nyaman

-BSM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun