Mohon tunggu...
Lyfe

DPR Akan Tidak Digaji, Oh My God!

6 Desember 2018   21:12 Diperbarui: 6 Desember 2018   21:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gaji memang tidak di atur dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Jadi meskipun akan tidak digaji juga tidak apa-apa. Mereka dipilih untuk mewakili rakyat, mengabdi dan menjunjung tinggi aspirasi-aspirasi rakyat agar dapat ter-realisasikan dan dirasakan oleh rakyat. Harusnya memang demikian yang terjadi. Mereka rela berkorban mati-matian, pinjam sana-sini, berbohong kesana kemari hanya untuk meyakinkan dan dapat menduduki kursi wakil rakyat di Parlemen dan menjadi pejabat.

 Itulah sistem yang disepakati oleh mereka, yakni demokrasi: dari, oleh dan untuk rakyat. Desas desus akhir-akhir ini, yakni penilaian dari berbagai kalangan golongan dan masyarakat, menganggap kinerja meraka buruk dan jauh dari apa yang diaharapkan oleh rakyat sebagai pemegang tertinggi dalam negara. 

Berapa gaji yang diberikan kepada mereka. Sudah seimbangkah dengan kepentingan-kepentingan yang semestinya dirasakan oleh rakyat. Oleh, dari dan untuk siapa sebenarnya mereka bekerja.

Namanya aja wakil, meskipun tidak digaji juga tidak apa-apa, baru bila mereka dapat benar-benar berhasil mendengarkan dan merealisasikan kepada rakyat, maka mereka akan dapat imbalanya, itulah konsep sebenarnya seorang wakil dan tetap rakyat mempunyai kedaulatan tertinggi akan hal itu.

Dewasa ini yang terjadi adalah mereka dipilih dengan cara-cara dan perjuangan yang tidak gampang, penuh taktik dan siasat hingga keimanan dan moral jadi taruhannya, yang terpenting adalah rakyat dapat memilihnya. 

Inilah cikal bakal anarkisme demokrasi untuk kursi parlemen. Akhirnya gaji buta dan kinerja yang tiada guna, hingga sekarang entah bagaimana dan apa hasilnya untuk kita, rakyat Indonesia.

Dengan demikian, agar terciptanya mekanisme check and balance antara DPR dan Rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara, maka kita harus tahu konsep wakil seperti yang dijelaskan diatas, yakni gaji diberikan ketika kinerjanya benar-benar dirasakan oleh rakyat. 

Dengan acuan demikian, kinerjanya tidak akan pernah diragukan lagi, meraka akan bersungguh-sungguh dalam bekerja dan cepat merespon dan memperjuangkan serta merealisasikan kepada rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun