Refleksi Perjuangan Gen Z Palestina vs Gen Z Indonesia di Era Globalisasi
Oleh: Bimbi Fitria Kusuma & Merry Margarema Nursolicha
Dewasa ini marak istilah Gen Z mencuat di berbagai media Indonesia maupun dunia. Gen Z atau bisa disebuat iGeneration adalah generasi yang selalu terhubung dengan dunia maya dan memanfaatkan teknologi yang ada. Mereka adalah generasi dengan rentang usia yang lahir di tahun 1997 sampai dengan 2012. Seperti yang telah berlalu di masa-masa sebelumnya pula, setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Mari kita tilik sejenak beberapa berita tentang gen Z Indonesia, yang mana beberapa pekan terakhir kita dikejutkan dengan aksi bunuh diri dari beberapa mahasiswa aktif di universitas berbeda. Pada bulan sebelumnya pun ranah pendidikan dibuat bergidik dengan adanya aksi pembunuhan seorang senior terhadap juniornya akibat terlilit hutang pinjaman online. Jika ditelusuri para pelaku aksi pembunuhan dan bunuh diri tersebut adalah gen Z Indonesia.
Setelah ditarik benang merah dalam beberapa kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa baik pelaku pembunuhan maupun bunuh diri diakibatkan oleh adanya tekanan, depresi, ataupun penyakit mental lainnya.
Nah, sekarang kita beralih pada gen Z Palestina, sebuah generasi pemuda yang berada di negara yang terus memperjuangkan kemerdekaan diri dan tanahnya dari Bangsa Israel. Berbagai konflik dan kekejaman terjadi tanpa bisa dibendung. Laki-laki, perempuan, orangtua hingga anak-anak pun tak luput dari kebengisan penjajah.
Lalu bagaimana peran Gen Z Palestina dalam menghadapi krisis negaranya? Sebagaimana dilansir dalam Pusat Informasi Palestina Mo3ta mencatat terjadi sebanyak 25 aksi perlawanan. Beberapa diantaranya, aksi pelemparan batu oleh pemuda Palestina selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel di Kafr Qaddum dan Azzun.
Begitupula saat terjadi konfrontasi di Tuqu' Betlehem dimana penduduk Palestina melemparkan batu kearah pasukan pendudukan Israel. Tak berhenti disitu perlawan dari penduduk Palestina, terutama para pemudanya terus digencarkan meskipun hanya menggunakan batu.
Dari kedua fakta yang telah disajikan diatas terlihat perbedaan yang cukup mecolok. Memang tak mengherankan, Negara Indonesia adalah negara merdeka yang terbebas dari penjajahan maupun intervensi dari negara manapun. Sehingga globalisasi atau integrasi internasional dengan pesatnya berkembang dan berpengaruh besar pada lini-lini kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia, tak terlepas pula pada para pemuda atau kita kenal sekarang dengan gen Z nya.
Sedangkan globalisasi sendiri mempunyai dampak positif dan negatif. Beberapa dampak positifnya yakni memudahkan gen Z mendapatkan informasi, meningkatkan etos kerja, hingga arus ekonomi yang meningkat. Tapi juga tak dapat dipungkiri beberapa dampak negatifnya yakni lunturnya budaya sopan-santun, pola hidup konsumtif, dan perilaku individualisme yang pada akhirnya berujung pada krisis mental para pemuda Indonesia.
Berbeda dengan peran globalisasi di Palestina. Sebagaimana kita ketahui Negara Palestina adalah Negara yang masih bertikai dengan melibatkan seluruh aspek. Baik aspek politik, sejarah, agama, dan sosial. Perang masih terus berkecamuk dan konflik berkepanjangan terus berlangsung hingga saat ini.
Infrastruktur yang hancur, manusia-manusia yang kehilangan nyawa, ilmu pengetahuan yang terabaikan, teknologi komunikasi dan informasi yang tak mampu dijangkau bagi penduduk Palestina mengakibatkan globalisai belum berkembang di Negara ini. Sedangkan globalisasi berbanding lurus dengan teknologi, sehingga dimana teknologi tidak dapat berkembang, maka pengaruh globalisasipun seakan tidak pernah dirasakan. Hal ini menyebabkan para gen Z Palestina fokus pada perlawanan mereka terhadap para penjajah.
Refleksi semangat perjuangan gen Z Palestina diharapkan mampu menyembuhkan krisis mental yang menyerang para gen Z Indonesia. Pada hakikatnya, perjuangan rakyat Palestina terutama pemudanya mengingatkan kita pada perjuangan rakyat dan pemuda Indonesia sebelum merdeka. Dapat disimpulkan para pemuda Indonesia dulu adalah sosok tangguh yang sekarang diperankan oleh pemuda Palestina. Diharapkan pula para gen Z Indonesia mampu memberi sokongan semangat dan turut berperan dalam memerdekakan Palestina.
Jika ditarik kebelakang, membela Palestina adalah amanat konstitusi, Pancasila, dan juga Bung Karno. Sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Begitu pula dalam Pancasila, membela Palestina merupakan wujud nyata  suatu tindakan dari membela prinsip keadilan dan kemanusiaan yang terdapat pada sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab). Selain itu, Presiden Soekarno juga pernah mengatakan bahwa, selama bangsa Palestina masih dalam penjajahan Israel, Indonesia akan terus membantu kemerdekaan Palestina.
Oleh sebab itu, mari kita sebagai gen Z Indonesia mampu menyerap semangat juang para pemuda Palestina, yakni dengan menghargai nyawa setiap manusia, dan tidak mencederai hak-hak diri sendiri maupun orang lain, juga dengan mengisi kemewahan kemerdekaan yang kita miliki dengan hal-hal yang positif dan dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Lebih luasnya, kita juga harus berperan aktif dalam membela kemerdekaan Palestina sebagai wujud tindak nyata kita dalam membela Pancasila dan UUD 1945.
Artikel ini adalah tugas dari Dosen kami Ibu Dr. Yatti Rosmiati S.Pd.,M.Pd. yang bertujuan untuk mengambarkan peran Pancasila dalam kehidupan gen Z di Indonesia dan di Palestina. Dapat dilihat bahwa Pancasila memiliki nilai-nilai yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia pada masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Tuhan YME,
Dosen kami Ibu Dr. Yatti Rosmiati S.Pd.,M.Pd.,
Teman-teman sekelas, dan para pembaca sekalian.
Bimbi Fitria Kusuma & Merry Margarema Nursolicha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H