jam kuliah yang padat…
tugas-tugas yang mulai menumpuk..
acara kampus yang memakan waktu, dll yang membuat kita semakin jauh satu sama lain…
dan kini baru kusadari dan kusesali saat kudengar kabar “terbarumu”…
maaf… aku belum bisa menjadi sahabat yang baik untukmu..
maaf… aku belum bisa menyediakan waktu yang cukup untuk mendengar keluh kesahmu
maaf…aku belum terlalu perhatian untuk selalu mendukung dan menyemangatimu..
sehingga kau memilih dia yang bukan mahrammu untuk memberikan semua itu…
Sahabatku…
tahukah engkau apa yang kurasakan saat mendengar engkau “jadian” dengan si dia?
adakah engkau menangkap kekhawatiran dalam sms yang kukirimkan?