Mohon tunggu...
Bima Willy Anto
Bima Willy Anto Mohon Tunggu... Lainnya - Syukurilah apa yang telah kau dapat selama ini

Penata Muda Tingkat I pada Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Transport Demand Management sebagai Konsep Pemecahan Masalah Kemacetan Lalu Lintas

7 September 2022   11:16 Diperbarui: 12 Januari 2023   12:27 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini juga menghindari   percampuran lalu lintas kendaraan antara kendaraan penumpang (kecil) dengan kendaraan barang (besar) yang menghambat laju   dan membatasi ruang gerak lalu lintas.

Kebijakan ini sudah kurang relevan dilaksanakan pada era saat pada kawasan metropolitan dengan lahan/ruang terbuka yang terbatas.

Kawasan Kota/Kabupaten yang masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan sangat cocok untuk mengimplementasikan kebijakan ini selama memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan dan penyelenggaraan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.

Penutup

Kebijakan-kebijakan dalam konsep TDM perlu menerapkan push and pull strategy, dimana pemerintah dan masyarakat secara dewasa harus bersinergi secara baik, saling memahami, dan mengerti dalam melaksanakan konsep ini.

Masyarakat harus paham dan tertib dalam berlalu lintas, sedangkan Pemerintah juga harus berani mengeluarkan dan menerapkan kebijakan-kebijakan populer dan tidak populer lainnya.

Hilangkan ego sektoral atau kepentingan tertentu yang terus menghambat proses perbaikan dan pelaksanaan kebijakan. Hal tersebut akan sangat terasa manfaatnya pada jangka menengah dan jangka panjang di bidang transportasi.

Referensi : Tamin, Ofyar Z. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Kedua. ITB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun