Mohon tunggu...
Bima Satya
Bima Satya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Pamulang

Hai, perkenalkan nama saya Bima Satya, selain hobi menulis saya juga hobi mendaki gunung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Wayang di Kota Tua

24 Oktober 2023   21:25 Diperbarui: 24 Oktober 2023   21:36 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari kekosongan raja di Kerajaan Pringgondani, sepeninggalan Prabu Arimbo, yg gugur bertanding dengan Raden Brotoseno, Poro Pandowo ingin mewisuda Raden Gatot kaca sebagai raja di negara Pringgondani..Rencana Wisudan sudah di tetapkan..namun rencana tersebut tercium oleh Prabu Duryudono Raja Hastino, Patih Sengkuni si raja julik mencari cara agar acara wisuda tersebut gagal.

Untuk itu Sengkuni bersama kurowinya pergi ke Kesatriyan Glagah tinunu, di mana Raden Brojo dento berada,, Dengan bujukan halus Sengkuni, bahwa Raden Gatot kaca itu trubusane mungsuh, bagaimana mungkin Di jadikan raja di Pringgondani, dengan rasa yg penuh harap Sengkuni berhasil membujuk Raden Brojodento, untuk tidak mengijin kan Raden Gatot kaca di Wisuda, Raden Brojodento kepingin menjadi Raja di Negara Pringgondani, kedatangan Raden Brojo dento ke Negara Pringgondan, bertepatan dengan acara wisuda Raden Gatot kaca, Akhirnya Raden Gatot kaca menemui Raden Brojo dento, jarene datang dengan kemarahan, maka perang pun tidak Ter elakkan, Raden Gatot kaca kalah bertanding dengan Raden Brojo dento, sikap Raden Brojo musti ( adik Raden Brojodento) tidak rela dengan kekalahan Raden Gatot kaca, maka Raden Brojo musti segera masuk ke Raden Gatot kaca, dan manjing di epek Raden Gatot kaca, Raden brojomusti berpesan bilamana berperang dengan Raden Brojodento, di suruh hantamkan tangan kanannya, ke brojodento.

Akhirnya Raden Brojo dento dan Raden brojomusti gugur,,arwah keduanya Nanjing di epek Raden Gatot kaca sebagai piyandel.." Ilmu Brojodento dan Brojo musthi"..Dengan gugurnya Raden Brojo dento dan Raden Brojo musti, akhirnya Raden Gatot kaca, Jumeneng Balendro di Negara Pringgondani.

Sekiranya, itulah penggalan pemahaman kami berdua, pengalaman kemarin mungkin saja menjadi memori indah berbalut hangatnya darah yang mengalir dinaungi susasana estetika dari tiap sudut ruang museum wayang kota tua....

Rasa syukur, terimakasih kami ucapkan kepada pak suyatno selaku pembimbing kami dalam menjalankan tugas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun