Sampai di suatu hari shopie menaruh gula di amplop nya lalu menunggu anjing “hermes” datang dan membawa amplop besar itu ke dalam hutan, sampai selang beberapa menit, dia “hermes” kembali membawa surat yang dikirimkan oleh Alberto yang menceritakan tentang Aris Toteles.
Setelah kejadian itu Alberto sang tuan filsuf berkata bahwa dia akan pindah. Setelah membaca sepucuk surat yang diberikan kepada shopie, shopie cukup merasa sedih. Karena setelah Alberto berkata bahwa dia ingin pindah, keesokan harinya tidak ada lagi surat yang dikirimkan kepada shopie.
Hingga di suatu hari shopie diajak berkemah oleh ibunya yang cukup jauh dari rumah, namun shopie menolak karena kebiasaan dia untuk melihat kotak surat setiap pagi hari. Namun pada akhirnya shopie tetap pergi berkemah dengan temannya yang bernama “joana”
Joana merupakan teman shopie yang selalu saja mengajak shopie untuk melalakukan sesuatu yang membuat keingintahuan shopie meningkat, pada saat ingin berkemah shopie yang sudah mengetahui tentang “gubuk sang mayor” pun mengajak Joanna untuk pergi kesana yang berada di tengah-tengah hutan
Sampai pada akhirnya mereka sampai, mereka berdua pun pergi mencari kunci untuk membuka gubuk tua tersebut hinga akhirnya shopie menemukan kunci dan membuka pintu gubuk tua yang dingin dan gelap.
Hingga dalam kegelapan itu Joanna tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak surat yang berisi surat untuk seseorang yang bernama “Hilde Moller Knag”. Sampai akhirnya shopie melarang untuk membukanya, terhembus lah sebuah lilin yang menyala.
Hilde Moller Knag merupakan anak dari Alberto Knox dan dia tinggal di Lillesand, Norwegia. Dia berpisah dengan ayahnya karena PBB karena anaknya merupakan seorang anggota. Tepat pada hari ulang tahun anaknya yang ke-15 Alberto membuatnya surat untuk dikirimkan oleh merpati ke Lebanon tempat anaknya tinggal.
Dua minggu berlalu tanpa kabar dari Alberto Knox seorang tuan filsuf sophie membaca berulang-ulang surat yang diberikan Alberto dua minggu yang lalu, hingga pada saat dia pergi ke dapur dan ingin mempersiapkan makan malam, ada sesuatu yang mengetuk bagian jendela lalu sophie secepatnya berputar dan melihat bahwa ada sesuatu yang menempel di jendela, ya, itu ada kartu pos yang bertulis “Hilde Moller Knag,d/a Sophie Amundsand.’’
Setelah kejadian itu sophie akhirnya kembali senang karena ada yang mengirimi dia surat lagi. Sophie akhinya duduk dan membaca surat tersebut, diakhiri dengan megangkat tangan diatas kepala dengan wajah yang panik dan kaget karena kompor yang dia pakai untuk memasak sup lupa dimatikan
Beralih ke gereja St. Mary yang terletak di pinggiran kota lama. Sophie mencoba membuka pintu besar gereja tersebut. Sampai suatu ketika sophie merasa takut dan organ dalam tubuhnya mulai berbunyi, namun dikejadian itu sophie diberani menatap sekitar karena memang gereja tersebut sangat kuno dan terlantar seperti sudah tidak pernah dipakai untuk beribadah.
Sampai sophie mendengar ada suara langkah-langkah kaki dan dia melihat seseorang yang menggunakan pakaian biarawan berwarna cokelat. Namun dia takut untuk mendekati hingga seorang pendeta mendekati sophie dan berkata menggunakan bahasa latin.