Mohon tunggu...
Bima Saputra
Bima Saputra Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Menjelang HUTPram ke-63

12 Agustus 2024   00:54 Diperbarui: 12 Agustus 2024   01:11 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi di era sekarang, Gerakan Pramuka sering dianggap sebagai organisasi yang jauh dari nilai modernisasi, kuno dan masih mempertahankan kultur tradisional khusunya senioritas berlebih.

Untuk menjawab keraguan masyarakat serta upaya mengembalikan eksistensi Gerakan Pramuka sebagai centre of excellence kaum muda, perlu adanya inovasi kreatif dalam desain pendidikan kepramukaan. 

Tentu, perlu dukungan dari segala pihak. Mulai dari pemerintah, struktur organisasi Gerakan Pramuka, sampai pembina dan pelatih di setiap Gugus Depan. 

Meskipun berada dalam lingkungan pendidikan sekolah, pengembangan pendidikan kepramukaan pun seyogyanya tetap melihat dan melibatkan masyarakat dalam berkegiatan, sehingga kedepannya Pramuka tidak lagi dipandang sebagai organisasi yang eksklusif.  

Gerakan Pramuka telah menjadi bagian penting dari arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional sejak terbitnya Keppres Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Pramuka merupakan model pendidikan luar sekolah yang sangat berperan dalam pembentukan karakter dan mentalitas kaum muda. 

Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pendidikan kepramukaan menjadi salah satu kebijakan strategis dalam rangka pengembangan pendidikan karakter berkebangsaan, dengan berlandaskan pada Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Pendidikan kepramukaan sewajarnya bisa beriringan dengan kulikuler yang ada di sekolah. Sebagai bagian dari pendidikan luar sekolah / ekstrakulikuler, Pramuka harus mampu memberikan alternatif peran terhadap perkembangan pendidikan formal. 

Meskipun secara regulasi pendidikan kepramukaan sudah tidak diwajibakan lagi dalam Peraturan terbaru, namun rasanya penguatan karakter dan kepribadian bangsa berlandasan Pancasila kaum muda tidak lengkap tanpa kehadiran Pramuka didalamnya.

Sebagaimana saya tulisakan diatas. Sudah lebih dari setengah abad lamanya pendidikan kepramukaan ada sebagai sarana dalam mempersiapkan generasi muda tangkas, nasionalis dan berkarakter sesuai tuntutan zaman.

Untuk itu, sebagai refleksi memperingati HUT Pramuka ke-63 mari bersama-sama memperkokoh solidaritas dengan segala upaya positif yang bisa kita sumbangkan terhadap keberlangsungan Gerakan Pramuka Indonesia. Ilmu, waktu, dedikasi dan semangat gotong-royong perlu diperkuat dalam mempersiapkan anak muda  Indonesia unggul.

Terakhir, pesan untuk pangkalan SMP 22 Bandar Lampung. Dirgahayu Pramuka ke-63, semoga selalu diberikan kesehatan, dan keslamatan lahir batin untuk semua anggota Pramuka Gudep 11.025-11-026. Terkhusus untuk adik-adik penggalang, selamat berproses, terus berkreasi, tetap semangat dan yang terpenting bersenang-senang lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun