Mohon tunggu...
Bima Saputra
Bima Saputra Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tulisan Lama Tentang Ki Hadjar Dewantara, Masih Relevan?

2 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 2 Mei 2024   23:12 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tentu apa yang dikonsepsikan Soekarno masih relevan untuk diimplementasikan sekarang.
Tidak melulu soal guru, kita sebagai civitas akademik pun memiliki peran penting dalam upaya memajukan pendidikan nasional. Seharusnya kita mampu untuk menciptakan wajah-wajah baru dalam dunia pendidikan nasional. 

Sebagai upaya memunculkan warna yang lebih cerah dan baru terhadap pendidikan agar pendidikan nasional kita dapat lebih berkembang dalam menyikapi zaman. Sikap kritis, selektif dan solutif lah yang dibutuhkan untuk dapat membantu memajukan pendidikan nasional.

Kritis disini dimaksudkan supaya kita tanggap dengan segala kebijakan khususnya kebijakan mengenai pendidikan. Sikap seperti ini bertujuan supaya, antara negara dan warganya tidak terjadi miss yang mengakibatkan kerugian semua pihak. Selektif, sebagai intelektual kita memang harus bersikap selektif tertuma terhadap informasi yang diterima. Solutif, nampaknya inilah yang paling sulit dilakukan. Karena banyak masyarakat Indonesia yang bisanya hanya memprotes segala hal tanpa memberikan usulan penyelesaiannya.

Nampaknya penting medekonstruksi kembali pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara, dalam menghadapi realita pendidikan hari ini. Bangunan konsepsi pendidikan kodrat alam sepertinya sangat cocok untuk diimplementasikan mengingat banyak masyarakat kita yang telah mengalami degradasi moral kebangsaannya. Sebagaimana telah dituliskan diatas, kemajuan teknologi terkadang tidak melulu membawa dampak positif bagi perkembangan peradaban kita. 

Tentu pendidikan memainkan peranan penting dalam menghadapi realita sekarang. Ki Hadjar Dewantara telah mengajarkan kita untuk tidak bergantung dengan hal lain diluar diri kita tanpa mengesampingkan harmonisasi alam.  

Dalam konteks ini, pendidikan bukan menjadi tujuan mencerdaskan kehidupan individu, tetapi haruslah mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan cita-cita negara Indonesia merdeka. Maka aspek sosial yang harus ditekankan, bukan aspek individualistik. Pendidikan nasional juga harus dapat memerdekakan bangsa atau warganya dari segala kungkungan atau embargo dan intervensi dari bangsa lain yang ingin mengobrak-abrik sistem pendidikan nasional Indonesia. Itulah yang setidaknya Ki Hadjar Dewantara ajarkan kepada kita, tujuan akhirnya adalah Hamemayu Hayuning Manungsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun