Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Pendidikan dalam Membangun Kesadaran Politik dan Partisipasi Demokratis di Kalangan Pemuda

21 Januari 2024   07:44 Diperbarui: 21 Januari 2024   08:05 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh: Bima Sakti

Pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk warga negara yang sadar politik dan aktif dalam proses demokrasi. Di Indonesia, khususnya di kalangan pemuda, pentingnya pendidikan dalam membangun kesadaran politik dan partisipasi demokratis semakin mendesak. 

Artikel ini akan membahas peran penting pendidikan dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang politik dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan demokrasi. 

Pendidikan dapat menjadi wadah untuk membentuk kesadaran politik pemuda dengan memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Ini mencakup pemahaman tentang proses politik, struktur pemerintahan, dan peran individu dalam sistem demokrasi. 

Melalui pendidikan, pemuda dapat diberdayakan untuk menjadi pemikir kritis yang mampu menganalisis informasi politik dengan bijak. Ini melibatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis, evaluasi informasi, dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu politik. 

Sekolah dapat menjadi tempat untuk memfasilitasi partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan politik. Debat, model Perserikatan Bangsa-Bangsa (MUN), dan kelompok diskusi politik adalah cara yang efektif untuk merangsang minat dan partisipasi pemuda. 

Pendidikan politik dapat diperkaya melalui simulasi pemilihan umum di tingkat sekolah. Ini memberikan pengalaman langsung tentang proses demokratis, dari pemilihan kandidat hingga penghitungan suara, yang dapat membentuk pemahaman yang lebih nyata bagi pemuda. Tantangan utama adalah kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya pendidikan politik. 

Pelatihan yang lebih baik untuk guru, khususnya dalam mengintegrasikan isu-isu politik dalam kurikulum, dapat menjadi solusi efektif. Penting untuk memastikan ketersediaan sumber belajar yang relevan dan akurat tentang politik. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga riset dan pemerintahan dapat meningkatkan kualitas materi pembelajaran. 

Pendidikan memegang peran krusial dalam membentuk pemuda Indonesia yang tidak hanya memiliki pengetahuan politik yang baik, tetapi juga siap berpartisipasi aktif dalam proses demokratis. 

Melalui upaya bersama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat, Indonesia dapat melahirkan generasi pemuda yang menjadi motor penggerak kehidupan demokratis negara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun