Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Stoik dan Ketahanan Mental: Memperkuat Daya Tahan Psikologis dalam Dunia Pendidikan

13 Oktober 2023   19:46 Diperbarui: 13 Oktober 2023   20:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh : Bima Sakti

Ketahanan mental adalah kualitas penting yang membantu individu menghadapi tekanan, tantangan, dan ketidakpastian dalam kehidupan mereka. Salah satu aliran filsafat kuno yang menawarkan wawasan berharga tentang pengembangan ketahanan mental adalah Stoikisme. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana Pendidikan Stoik dapat memperkuat ketahanan mental dalam dunia pendidikan. Stoikisme adalah aliran filsafat kuno yang berasal dari Yunani dan berkembang melalui tokoh-tokoh seperti Epiktetus, Seneca, dan Marcus Aurelius. Stoikisme mengajarkan bahwa individu hanya memiliki kendali atas reaksi dan tindakan mereka, bukan atas peristiwa eksternal. Ini berarti bahwa kita dapat mengendalikan cara kita merespons tekanan dan tantangan. 

Stoikisme mengajarkan pentingnya mengembangkan ketangguhan mental, yaitu kemampuan untuk tetap tenang dan teguh dalam menghadapi kegagalan, tekanan, dan ketidakpastian. Pendidikan Stoik dapat melibatkan pengajaran siswa tentang cara mengembangkan ketangguhan mental. Siswa dapat memahami prinsip "apa yang dapat kita kendalikan" dan "apa yang tidak dapat kita kendalikan," sehingga mereka dapat belajar untuk mengendalikan reaksi mereka terhadap tekanan dan ketidakpastian. 

Pendidikan Stoik juga melibatkan pengajaran pemikiran bijaksana. Siswa dapat diajarkan untuk merenungkan tindakan mereka sebelum bertindak, mempertimbangkan konsekuensinya, dan mencari nasihat dari orang-orang yang lebih bijaksana. Ini membantu mereka dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan mereka.

Stoikisme mengajarkan pentingnya kontrol diri. Siswa dapat diajarkan untuk mengelola emosi mereka, mengatasi kecemasan, dan merespons tekanan dengan tenang. Ini membantu mereka dalam mengembangkan kontrol diri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan. Menggunakan studi kasus tentang tokoh-tokoh Stoik dalam sejarah, seperti Epiktetus, Seneca, dan Marcus Aurelius, dapat memberikan contoh nyata tentang bagaimana prinsip-prinsip Stoikisme dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga bisa menjadi cara yang menarik untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran mereka. 

Pendidikan Stoik dan ketahanan mental adalah tentang membantu siswa mengembangkan ketangguhan mental, pemikiran bijaksana, kontrol diri, dan kemampuan mengatasi tekanan dan ketidakpastian. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Stoikisme dalam pendidikan, kita dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih siap menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka. Stoikisme adalah alat yang kuat dalam memperkuat ketahanan mental dan membantu siswa dalam merespons situasi dengan tenang dan bijaksana. 

*) Penulis adalah Staf Kemitraan dan Komunikasi Publik Direktorat PPG Ditjen GTK Kemendikbudristek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun