Project untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Project tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Konsep Kurikulum Merdeka Belajar yakni pertama, Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Kedua, Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Ketiga, Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi berdasarkan kemampuan para peserta didik.
Referensi: Â
Ab Marisyah, Firman, R. 2019. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Tentang Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai.
Aminudin, Kamaliah. 2022. Perencanaan Pendidikan Islam Kontemporer, Jurnal Pendidikan Ilmi-Ilmu Keislaman.
Bahar, Herwina., Sundi, Venni Herli. 2020. Merdeka Belajar untuk Kembalikan Pendidikan pada Khittahnya. Jurnal Prosiding Samasta.
Dewi Juita, Yusmaridi M. 2021. The Concept Of "Merdeka Belajar" In The Perspective Of Humanistic Learning Theory. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah.
Hasibuan, Ahmad Tarmizi., Prastowo, Andi. 2019. Â Konsep Pendidikan Abad 21: Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia SD/MI. Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mustaghfiroh, Siti. 2020. Konsep Merdeka Belajar Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Guru dan Pembelajaran, Vol 3 No 1.
Yose Indarta. 2022. Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0. Jurnal Ilmu Pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H