Mohon tunggu...
Bimaris Tranoya Laut
Bimaris Tranoya Laut Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T IPB Melakukan Pengemasan Daging Kurban dengan Menerapkan Metode Pengemasan Vakum

12 Juli 2023   05:30 Diperbarui: 12 Juli 2023   05:36 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh Umat Muslim di seluruh dunia. Idul Adha adalah salah satu cara umat Muslim menghormati dan mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam. Idul Adha sangat erat hubungannya dengan kisah Nabi Ibrahmin yang rela mengorbankan Ismail putra kandungnya sebagai wujud kepatuhan terhadap perintah Allah, namum Allah menggantikan Ismail dengan domba.

Kurban sangat identik dengan perayaan Idul Adha. Daging kurban dapat berasal dari berbagai hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba. Umumnya daging kurban dibagikan kepada orang yang berkurban, kerabat, teman, tetangga, dan fakir miskin. Orang yang mendapatkan daging kurban terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang langsung diolah menjadi makanan dan kelompok yang memilih untuk menyimpan terlebih dahulu sebelum diolah di kemudian hari.

Daging kurban termasuk ke dalam kelompok pangan segar yang memiliki masa simpan yang rendah karena cepat rusak ketika disimpan pada suhu ruang. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kontaminasi bakteri dari ruangan sehingga daging mudah membusuk. Kelompok mahasiswa KKN-T Inovasi IPB daerah Pabaton berinovasi dalam rangka memperpanjang umur simpan dan agar daging tidak cepat membusuk dengan menerapkan metode pengemasan vakum pada daging kurban saat perayaan Idul Adha Kamis, 29 Juni 2023. Daging kurban yang dikemas dengan metode vakum umumnya memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan daging yang hanya dibungkus dengan kantong plastik.

Sumber: Dokumentasi Kelompok
Sumber: Dokumentasi Kelompok

Selain menerapkan metode kemasan vakum, kelompok mahaiswa KKN-T Inovasi IPB daerah Pabaton juga menempelkan brosur pada kemasan yang berisi informasi mengenai tentang cara simpan daging kurban agar empuk dimakan dan informasi mengenai kelebihan kemasan vakum daripada kemasan lain. Informasi terkait cara simpan daging kurban agar empuk dimakan meliputi hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan pada daging kurban. 

Informasi terkait hal yang sebaiknya dilakukan seperti daging kurban sebaiknya disimpan di kulkas selama 4-5 jam sebelum ke freezer, daging tidak terlalu sering dicair-bekukan, dicuci ketika ingin diolah, dan dicairkan di bawah air kran. Sedangkan, informasi terkait hal yang seharusnya tidak dilakukan seperti daging langsung dimasukan ke freeezer, daging sering dikeluarkan dari freezer dan dibekukan lagi, daging langsung dicuci, dan daging dicuci dengan air panas. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Selanjutnya, informasi yang ditambahkan terkait kelebihan kemasan vakum pada brosur yaitu (1) menghilangkan udara dalam kemasan, (2) melindungi daging dari kotoran seperti tanah dan debu, (3) menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk, (4) daging menjadi lebih tahan lama, (5) daging tidak cepat membusuk, (6) mencegah terjadinya kontaminasi silang, dan (7) tidak merusak sifat awal daging. 

Penerapan metode kemasan vakum pada daging kurban ini telah didiskusikan dan disetujui oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid At Taqwa yaitu Bapak Sukma. Kegiataan ini didukung penuh oleh panitia kurban dan para warga saat merayakan hari raya Idul Adha. Dengan ini, kelompok mahasiswa KKN-T Inovasi IPB daerah Pabaton berharap masyarakat menjadi lebih tahu mengenai informasi menyimpan daging kurban yang benar dan kelebihan dari metode kemasan vakum pada daging kurban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun