Mohon tunggu...
Bimantoro Arya Marjuki
Bimantoro Arya Marjuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Tetap semangat dan jangan putus asa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Profesional dalam Etika Profesi

18 Maret 2022   15:23 Diperbarui: 18 Maret 2022   15:35 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika hubungan masyarakat yang diotorisasi dalam artikel ini adalah bagian dari etika profesional. Sementara etika profesional adalah bagian dari moralitas sosial. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa moral hubungan masyarakat adalah bagian dari moralitas sosial. Etika profesional berfokus pada hubungan manusia (Antarinsani) dengan karier yang sama. Tujuan, jadi memiliki kerja sama yang baik dan hubungan yang baik antara individu dan orang lain dalam suatu profesi. Etika humas memiliki tujuan yang sama dengan etika profesi. Adanya etika humas yang harmonis dapat menimbulkan kerjasama interpersonal yang baik dalam humas dan meningkatkan profesionalisme praktisi humas.

Komunikasi Profesional
Manusia adalah makhluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang lain. Komunikasi merupakan kegiatan manusia yang memungkinkan terjadinya hubungan langsung satu sama lain, sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan komunikasi merupakan hasil belajar manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Dengan demikian, hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang lain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menciptakan milik bersama. Jika kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha keras untuk memastikan bahwa apa yang disampaikan kepada orang lain menjadi milik mereka. Komunikasi adalah proses pemindahan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain sehingga ada pengaruh timbal balik antara dua pihak, termasuk saling memberikan informasi, pendapat, atau mengatakan sesuatu. Bentuk dasar komunikasi dibagi menjadi 2, yaitu:

  • Komunikasi Verbal
    Komunikasi verbal dilakukan secara lisan dan tertulis dengan cara yang mudah dipahami oleh kedua belah pihak, terstruktur dengan tertib dan teratur. Misalnya: mengobrol dengan teman, mempresentasikan proposal bisnis kepada klien Bentuk komunikasi verbal dalam suatu organisasi adalah: Berbicara dan menulis Mendengarkan dan membaca
    Komunikasi verbal meliputi aspek-aspek seperti;
    1. Kosakata (vocabulary). Komunikasi tidak akan efektif jika pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dapat dipahami, sehingga pengolahan kata menjadi penting dalam komunikasi.

2. Pukulan (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan berhasil jika kecepatan bicara dapat diatur dengan benar, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

3. Intonasi suara: Akan sangat mempengaruhi makna pesan, sehingga pesan akan terdengar berbeda jika diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proporsional menjadi penghambat komunikasi.

4. Humor: dapat mempromosikan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), mencatat bahwa tertawa dapat membantu mengurangi stres dan rasa sakit. Tertawa memiliki hubungan fisik dan psikologis dan harus diingat bahwa humor adalah satu-satunya pengalih perhatian dalam komunikasi.

5. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif jika disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada intinya sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

6. Timing (waktu yang tepat) merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena komunikasi berarti jika seseorang sudah siap untuk berkomunikasi, berarti mereka dapat meluangkan waktu untuk mendengarkan atau memperhatikan hal-hal yang dikatakan pada diri sendiri.

B. Komunikasi Non - Verbal

dilakukan dalam bahasa isyarat atau menggunakan gerakan tubuh menunjukkan sikap tertentu, umumnya kurang terstruktur, sangat sulit untuk dipelajari, misalnya tersenyum, mengguncang kepala, bahu lipat, dll. Bentuk komunikasi non-bahasa sebagai berikut:
- Tanda-tanda
- Ekspresi Wajah
- Kata Sandi
- Ikon
- Pakaian - Seragam

  • Suara- Suara
    Komunikasi non-bahasa juga penting untuk diketahui terutama dengan emosi dan perasaan seseorang. Tujuan dari komunikasi non-verbal adalah sebagai berikut:
    memberikan informasi enyesuaikan saluran percakapan
    menunjukkan emosi yang memberikan aset, suplemen, berlawanan atau melambangkan kontrol pesan - pesan atau pengaruh pada fasilitasi yang memfasilitasi, termasuk komunikasi non-verbal, termasuk :
    a. Ekspresi wajah, karena wajahnya adalah sumber komunikasi yang kaya, kemudian mencerminkan cerminan dari atmosfer emosional seseorang.
    b. Kontak visual adalah sinyal alami untuk berkomunikasi. Dengan menjaga komunikasi visual selama gerakan atau pertanyaan dan jawaban berarti orang itu relevan dan menghargai pidato lawan dengan keinginan untuk berhati-hati untuk tidak mendengarkan. Berkat kontak dengan mata, juga memberikan peluang bagi orang lain untuk mengamati
    c. Menyentuh sebagai bentuk komunikasi pribadi disediakan lebih banyak kunci spontan daripada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang tulus, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat disampaikan melalui sentuhan.
    d. Postur dan gaya berjalan Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri, dan bergerak mewakili ekspresi diri. Postur dan gaya berjalan mencerminkan emosi, konsep diri dan tingkat kesehatan.

e. suaranya. mengeluh, menarik napas dalam-dalam, menangis juga       merupakan ekspresi dari perasaan dan pikiran seseorang, yang dapat digunakan sebagai komunikasi. Dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi nonverbal lainnya, peluit atau suara bisa menjadi pesan yang sangat jelas.

f. Gestur adalah hal-hal yang dapat menekankan kata-kata. Penggunaan gerak tubuh sebagai bagian integral dari komunikasi, seperti tepukan kaki atau gerakan tangan saat berbicara, menunjukkan bahwa seseorang sedang dalam keadaan kebingungan atau sebagai upaya untuk meredakan ketegangan demi tujuan organisasi.

Dalam dunia bisnis, komunikasi non verbal dapat membantu menentukan kredibilitas, otoritas, dan potensi kepemimpinan seseorang. Komunikasi dalam dunia bisnis harus dipahami baik secara formal maupun informal, berorientasi pada kepentingan internal dan eksternal perusahaan dan lingkungan bisnisnya:

  • Komunikasi dalam Organisasi

 Menurut Edward Depari, komunikasi adalah penyampaian ide/gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui simbol-simbol dengan arti tertentu, yang dilakukan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan. Tahun SM.

  • Manajer
  • Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah di mana seseorang mencoba untuk melewati dengan menyampaikan pesan.
  • Menurut William F. Glueck, komunikasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
  • 1. Komunikasi antar individu Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dan pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil orang.
  • 2. Komunikasi organisasi adalah diskusi sistematis yang memberikan informasi dan mentransfer pemahaman kepada berbagai orang di dalam suatu organisasi dan kepada individu dan organisasi di luar mereka yang terkait dengan organisasi.

c. Manajemen Perilaku Organisasi
Menurut John R. Schemerhorn, komunikasi adalah proses antar individu untuk mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi mereka. Tahun
d. Organisasi Komunikasi
Sunarja dan Djoenoesih Sunarja kutipan: Komunikasi bersifat persuasif dan fasih, terdapat beberapa uraian tentang pengertian komunikasi, yaitu:

- Charles H. Cooley

Komunikasi adalah suatu mekanisme membangun hubungan hubungan antara orang-orang dan mengembangkan segala lambang pikiran bersama dengan menyertainya makna dan menurut keputusan ruang dan menyampaikan pada waktu yang tepat.

- Carl I. Hovland

 Komunikasi adalah suatu sistem yang berusaha merumuskan prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat mengenai transfer informasi dan pembentukan pandangan dan sikap. Dan komunikasi adalah proses dimana seorang individu memanipulasi suatu stimulus untuk mengubah perilaku individu lain.

  • Wilbur Schramm
  • Komunikasi didefinisikan sebagai kita berusaha untuk menciptakan kesetaraan (pengertian) dengan orang lain.

  • Sir Geral Barry Berkomunikasi adalah bernegosiasi bahwa dengan berkomunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman, sehingga orang saling memahami, harus ada percakapan, kepercayaan, kepercayaan dan kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah transfer informasi dan pengetahuan dari satu orang ke orang lain.
  • Proses Komunikasi
  • Menurut Bovee dan Thill dalam bukunya Business Communications Today ke-6, proses komunikasi terdiri dari 6 tahap, yaitu:
    a. Pengirim memiliki ide atau gagasan
    b. Pengirim menerjemahkan ide menjadi pesan
    c. Pengirim mengirimkan pesan
    d. Penerima menerima pesan
    e. Penerima menafsirkan pesan
    f. Penerima memberikan komentar dan umpan balik kepada pengirim pesan

    Makna komunikasi adalah sarana atau alat untuk menciptakan jaringan pengetahuan yang serupa dan selaras dan akan menjadi dasar tindakan serta membentuk kerjasama. Maka peran komunikasi adalah :
    a. Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan makna
    a. Sebagai alat untuk menggerakkan tindakan atau tanggapan terhadap pesan komunikator Unsur-unsur komunikasi adalah:
    Pengirim, misalnya penulis, pembicara, pembuat pesan
    Isi pesan pesan Media yang digunakan, misalnya surat, memo, laporan, peta, dll. Penerima pesan, misalnya pendengar, pengamat Mesin komunikasi:
    a. Pemecahan Masalah
    b. Mengurangi ketidakpastian (konfirmasi)
    c. Peningkatan keandalan
    d. Pemantauan situasi (kontrol)
    e. Umpan Balik
    2. Hambatan Komunikasi
    Beberapa faktor yang menghambat komunikasi adalah:

  • Masalah dalam pengembangan pesan Terkadang dalam pengembangan pesan terdapat beberapa masalah, misalnya: keraguan terhadap isi pesan, perasaan terasing dari keadaan yang ada, konflik emosional Perasaan muncul, ide sulit diungkapkan.
  • Masalah dalam transfer
    Pesan biasanya terjadi karena kendala komunikasi fisik, seperti sumber mengalir off, sound system tidak bekerja dengan benar, kurang dari proposal, pesan terlalu lama,
  • Masalah dalam menerima pesan
    Umumnya: kurangnya kursi, kurang cahaya, konsentrasi masyarakat terganggu, perspektif masyarakat adalah pilar, jarak dari masyarakat adalah Terlalu jauh, dll

  • Isu-isu menjelaskan pesan
    Mungkin timbul karena perbedaan usia, tingkat pendidikan, status sosial, jenis kelamin, kondisi ekonomi,  yang akan mempengaruhi tingkat pemahaman dari masalah atau kelompok.

Selain itu, ada kesalahan dalam penjelasan dari karena memiliki makna ganda yang disebabkan oleh senyawa budaya. Dalam komunikasi, kadang-kadang kesalah pahaman, maka hambatan komunikasi, yaitu:
a. Hambatan komunikasi
* Hambatan bagi pengirim pesan, misalnya pesan yang disampaikan tidak jelas baginya atau bagi pengirim pesan, yang dipengaruhi oleh perasaan perasaan atau situasi emosional.
* Masalah pengkodean/simbolisasi, hal ini bisa terjadi karena bahasa yang digunakan tidak jelas sehingga maknanya lebih dari satu, simbol yang digunakan antara pengirim dan penerima salah, atau Bahasa terlalu sulit digunakan.
* Hambatan komunikasi adalah hambatan yang timbul dalam penggunaan alat komunikasi, seperti interferensi radio dan listrik, sehingga tidak dapat mendengar pesan.

* Hambatan dalam bahasa pengkodean. Hambatan yang timbul dalam penafsiran sandi penerima
* Hambatan penerima pesan, seperti kurangnya perhatian saat menerima/mendengarkan pesan, sikap yang tidak baik, respon yang salah dan kegagalan untuk mencari informasi lebih lanjut.
* Hambatan untuk umpan balik. Tanggapan yang diberikan tidak menggambarkan apa itu tetapi memberikan penjelasan, tidak tepat waktu atau tidak jelas, dll.

  • Hambatan Fisik
    Hambatan fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, gangguan cuaca pada alat komunikasi, dan faktor lain misalnya masalah kesehatan, gangguan alat transmisi pinus, dll
  • Hambatan semantik.
    Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi terkadang memiliki arti yang ambigu, ambigu atau kompleks antara pengirim dan penerima
  • Hambatan Psikologis
    Hambatan psikologis dan sosial terkadang menghambat komunikasi, misalnya; perbedaan nilai dan perbedaan harapan antara pengirim dan penerima pesan Agar dapat berkomunikasi secara efektif, perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:
  • Tulis pesan Anda lebih hati-hati.
  • Perhatikan maksud dan tujuan komunikasi, serta kenali audiens yang dituju. Gunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Garis bawahi dan ulangi hal-hal penting.
  • Minimalkan interferensi dalam proses komunikasi
    Pilih saluran dukungan / kontak yang baik, jika perlu ditentukan untuk menarik perhatian dan konsentrasi publik (penerima pesan). Jikakomunikasi telah disampaikan dengan kata-kata, cobalah lokasi atau tempat pengiriman, nyaman, rapi, terorganisir, dan sejuk.
  • Memfasilitasi upaya umpan balik antara pengirim dan penerima pesan jika komunikator atau pengirim meminta pengembalian cepat, pilih komunikasi cepat berarti seperti saluran telepon atau wajah. Namun jika sebaliknya dapat dipetik melalui komunikasi tertulis, misalnya dengan menggunakan surat, kuesioner atau email.
  • Komunikasi dapat dipahami sebagai sarana atau alat yang diciptakan untuk dapat membentuk suatu pengertian bersama yang serasi dan akan menimbulkan dasar suatu tindakan dan terbentuknya kerjasama.
  • Keberhasilan suatu usaha/usaha tentunya tidak terlepas dari kelancaran komunikasi baik pribadi maupun organisasi, dan perusahaan dengan keberhasilannya. komunikasi pasti akan lebih berhasil daripada mereka yang komunikasinya lemah. . Alur komunikasi dalam organisasi harus sejalan dengan struktur organisasi, etika kerja dan cenderung formal dan tertulis untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menghambat operasional bisnis.
  • Dalam dunia bisnis, komunikasi profesional juga memegang peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan perusahaan Perusahaan juga mengharapkan umpan balik dari konsumen, sebagai ukuran penilaian kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Bahkan, perusahaan besar, seperti Unilever, sering menyediakan saluran telepon khusus yang disebut iCustomer Care Line, yang merupakan sarana komunikasi antara konsumen dan perusahaan jika ada keluhan atau pertanyaan tentang suatu produk produk dan layanan Unilever. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan konsumen jika ingin menghubungi perusahaan.
    Komunikasi bisnis tidak hanya mencakup hubungan antar pribadi, tetapi juga hubungan antar pribadi dengan manajemen perusahaan, serta hubungan antar perusahaan, di dalam dan di luar. Karena perusahaan juga harus menjalin hubungan baik dengan pihak di luar perusahaan seperti mitra bisnis, pemasok, perbankan dan dengan pemerintah. dalam jaringan bisnis jangka panjang mereka. Selain itu, ia memiliki kemampuan untuk membangun dan meningkatkan citra baik perusahaan di masyarakat.
  • Etika dapat digambarkan sebagai nilai dan standar acuan untuk mendefinisikan perilaku manusia dalam kehidupan. Etika juga membentuk sikap kritis dan rasional terhadap perilaku manusia dan merupakan kewajiban terhadap sikap seseorang terhadap hubungan manusia, baik langsung maupun institusional.

    Profesional adalah kompetensi teknis dan operasional yang diterapkan secara optimal dalam batas etika profesi. Seorang ahli adalah "seseorang yang melakukan sesuatu dengan keterampilan yang hebat". Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam pelatihan profesi

    Setiap profesi yang berhubungan dengan ilmu komunikasi harus selalu memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik sehingga bertanggung jawab untuk menunjukkan keberadaan lembaga-lembaga di bidang komunikasi masyarakat. Seorang profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya selalu mempertimbangkan kode etik (professional code) dan kode etik (code of conduct) sebagai standar, standar atau pedoman etika dalam menjalankan fungsi dan kewajibannya masing-masing. fungsi dan perannya masing-masing. Selain itu, seorang komunikator profesional harus mampu bekerja atau bertindak dengan pertimbangan dan ketelitian yang cermat. Seorang profesional secara etis dapat membedakan antara apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, sesuai dengan pedoman Kode Etik yang diterapkan oleh pemohon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun