Mohon tunggu...
Bimantara Hidayah
Bimantara Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur

Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur jurusan Teknik Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Potensi Daun Sirih di Desa Bocek Malang sebagai Bahan Pembuat Sabun Cuci Piring Antiseptik

24 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 24 Mei 2022   11:01 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Sabun Cuci Piring Antiseptik/dokpri

Desa Bocek memiliki potensi pertanian yang tak kalah menarik dengan daerah lain di Kabupaten Malang. selain cabai dan jeruk yang menjadi komoditas pertanian, banyak tanaman sirih yang ditanam warga disekitar pekarangan. pada umumnya daun sirih hanya direbus untuk dijadikan jamu tradisional atau diadikan kompres luka. 

Namun mahasiswa KKN Bina Desa Prodi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur memiliki inovasi dalam mengolah potensi daun sirih tersebut yakni mengolahnya menjadi bahan pembuat sabun cuci piring antiseptik.

Proses Pencampuran Bahan untuk Membuat Sabun Cuci Piring Antiseptik/dokpri
Proses Pencampuran Bahan untuk Membuat Sabun Cuci Piring Antiseptik/dokpri
Proses pembuatan dari sabun cuci piring antiseptik ini diawali dengan pengambilan atau ekstraksi maserasi minyak sirih dengan pelarut etanol 70%. ekstraksi ini lakukan selama 120 jam dalam wadah tertutup. Setelah 120 jam kemudian cairan hasil ekstraksi di pisahkan antara etanol dengan minyak atsiri sirih dengen proses distilasi sederhana. 

Etanol yang sudah terpisah bisa digunakan kembali untuk proses ekstraski selanjutnya. Hasil ekstrak daun sirih yang diperoleh selanjutnya dicampurkan dengan bahan lain seperti texapon, NaCl, asam sitrat, sodium sulfat, ABS, foam booster dan pewarna untuk membuat sabun cuci piring antiseptic. 

Campuran bahan tersebut selanjutnya ditambahkan dengan air kemudian diaduk hingga homogen. Setelah homogen sabun disimpan selama 24 jam dalam wadah tertutup. 

Sabun yang telah disimpan selama 24 jam dapat langsung digunakan atau dikemas dalam botol. Pembuatan sabun cuci piring antiseptic ini selain untuk memanfaatkan potensi daun sirih yang melimpah didesa bocek juga merupakan upaya dalam meninkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah potensi desa menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi. 

Sehingga kedepanya masyarakat Desa Bocek mampu membuat sabun cuci piring antiseptic yang bisa digunakan sendiri atau menjual brand atau produk sabun cuci piring antiseptic yang menjadi ciri khas Desa Bocek.

Produk Sabun Cuci Piring Antiseptik/dokpri
Produk Sabun Cuci Piring Antiseptik/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun