Pendanaan di sini bukan merupakan suatu uang segar yang dapat dibilang gratisan. Dengan kata lain, hal ini berupa uang yang dibukukan oleh kepemilikan saham dan dituliskan dari notaris resmi dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pemegang saham sebuah perusahaan namanya stakeholder. Nah, para stakeholder ini memiliki tujuan bahwa lembar saham yang mereka pegang ini dapat dijual lagi suatu saat nanti dengan harga yang jauh lebih mahal. Mayoritas berjenis saham biasa, karena mengandalkan harga jual kembalinya berkali lipat melalui Capital Gain.
5. Investasi Saham Startup
Saham menurut kepemilikan memang dibagi menjadi 2, pertama yaitu saham biasa dan kedua berupa saham preferences.
Jika untuk perusahaan startup memang disarankan penjualan saham berjenis biasa. Hal ini investor tidak akan menerima deviden per bulan melainkan mendapatkan kesempatan menjual kembali lembar sahamnya untuk harga yang lebih mahal sehingga mendapatkan capital gain.
Beda cerita dengan tipe saham preferences. Merupakan saham dengan pembagian deviden per bulan dari laba bersih setiap bulan atau tahunan. Biasanya skema ini sering dipakai UMKM yang kurang scalable dengan perjanjian bagi hasil biasa dengan investor.
6. Akuisisi atau IPO Startup
Lalu ketika startup berhasil mendapatkan pendanaan dan pertumbuhannya terbukti berkembang. Maka, langkah selanjutnya adalah mencari pembeli dari saham biasa baik itu milik stakeholder maupun pendiri.
Pilihan paling mudah memang dengan menjual perusahaan tersebut yang mempunyai kemiripan bisnis model yang sama. Istilah utamanya yaitu akuisisi. Namun, bagi perusahaan yang ingin menjual sahamnya dan dimiliki banyak orang secara bebas maka pilihan utamanya yaitu Initial Public Offering (IPO).
7. Contoh Investasi Startup
Contoh saja kita mengambil perusahaan startup Saya, yaitu GARDHA CATERING. Pada bulan April 2020 kemarin saya menjual saham 50% sebesar 10jt.
Maka bulan April 2021 harga saham perusahaan saya dengan prosentase 50% yang kemarin menjadi 100jt. Â Begitu juga tahun 2022 menjadi 1Milyar, harga saham 2023 menjadi 10Milyar, harga saham 2024 menjadi 100Milyar. Hal ini berlaku seterusnya hingga mencapai angka sekitar 1 Triliun dan menyandang status unicorn pada tahun 2025.
Nah ketika menjadi unicorn, investasi 10jt awal Saya di tahun 2020 berubah menjadi 1Triliun. Asalkan, ada pembeli yang mau membayar uang segitu. Pilihannya antara perusahaan grup layanan restoran yang mempunyai minat mengakuisisi catering rumahan online, atau langsung melakukan IPO di bursa efek.
8. Kegagalan Investasi Startup