Mohon tunggu...
bima kurnia
bima kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UNDIP

Bima Kurnia Adi I DPL: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, MM, MA.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Begini Cara Pencegahan Gigi Berlubang

3 Agustus 2021   10:47 Diperbarui: 3 Agustus 2021   11:25 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leaflet Karies/Dokpri

Grobogan, (03/8/21). Rendahnya tingkat kesadaran kesehatan gigi dan mulut di Desa Putatsari sangat rendah. Dan tidak berjalannya program berkunjung ke dokter gigi minimal 6bulan sekali. Apalagi pada masa Pandemi seperti ini, masyarakat seperti mengacuhkan kesehatan gigi dan mulut. 

Sesuai dengan yang dikatakan bu Tutik (Bidan Desa). Beberapa penyakit gigi dan mulut yang menjadi masalah di desa Putatsari adalah Karies dan Periodontitis. Dan juga di perparah dengan pola hidup masyarakat putatsari yang gemar merokok

Mengenai hal tersebut, Bima Kurnia Adi Indriyanto (22) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Yang Merupakan Anggota KKN UNDIP TIM II 2021, yang melaksanakan KKN di Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, memberikan Edukasi, pemahaman dan pelatihan mengenai Pencegahan Gigi Berlubang yang bertujuan untuk menurunkan angka Karies. Dengan Materi seperti apa itu Karies, Faktor Penyebab Karies, Pencegahan Karies, dan Pelatihan Metode Menyikat gigi

Dengan beberapa metode yang dilakukan seperti pembentukan grup whatsapp dan penunjukan 7 orang lokal leader dengan harapan 7 orang tersebutlah yang akan membagikan informasi kepada masyarakat sekitar, penyebaran leaflet, pembuatan banner, dan pembagian video edukasi melalui grup whatsapp

Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial pada jaringan gigi yang diawali dengan kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi seperti pada bagian pit, fissures, dan daerah inter proksimal, dan kemudian meluas kearah pulpa. Dalam kata lain Pendalaman Cekungan-cekungan yang ada di gigi

A. Plak: Plak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta produk-produknya, yang terbentuk pada semua permukaan gigi.


B. Host: Faktor yang berada didalam tubuh manusia itu sendiri. Seperti struktur dan komposisi, keadaan morfologi/keadaan gigi yang mempunyai cekungan-cekungan, sehingga memudahkan untuk sisa makanan tertinggal, saliva (air liur) yang mempunyai pH kurang dari samadengan 5,5


C. Bakteri: Bakteri Streptococcus mutans dan bakteri Laktobacili merupakan dua bakteri yang berperan penting dalam proses terjadinya karies.


D. Waktu: Upaya preventif karies gigi pada anak adalah dengan pengurangan asupan karbohidrat yang akan menyebabkan penurunan pH rongga mulut oleh metabolisme bakteri pembentuk plak. Plak hasil metabolisme bakteri akan tetap dalam kondisi asam selama beberapa saat. Untuk kembali ke pH normal, diperlukan waktu 30-60 menit. Dengan demikian, asupan karbohidrat dengan frekuensi tinggi akan menahan pH plak di bawah normal yang akan menyebabkan terjadinya demineralisasi enamel


E. RAS: Hubungan ras terhadap kejadian karies gigi masih sangat sulit ditentukan. Namun demikian, salah satu faktor anatomi seperti bentuk tulang rahang suatu ras bangsa dapat berpengaruh terhadap presentase kejadian karies


F. Usia: Prevalensi karies akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.


G. Jenis Kelamin: Prevalensi karies gigi pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.


H. Keturunan: Orang tua dengan karies yang rendah cenderung memiliki anak-anak dengan karies yang rendah, begitu pula sebaliknya orang tua dengan tingkat karies yang tinggi cenderung memiliki anak-anak dengan dengan tingkat karies yang tinggi pula

Anatomi Gigi Karies/Dokpri
Anatomi Gigi Karies/Dokpri

Pencegahan Gigi Karies

A. Penggunaan Kalsium pada ibu hamil dengan dosis yang pas
B. Penggunaan Flour: Pada air minum, Pada Pasta Gigi
C. Penggunaan Fissure Sealant oleh dokter gigi
D. Menyikat gigi minimal 2x sehari pagi dan malam sebelum tidur
E. Pengaturan diet, Kontrol Plak
F. Rutin Ke dokter gigi 6bulan sekali
G. Melakukan penambalan gigi berlubang oleh dokter gigi
H. Penggunaan dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan

Penulis: Bima Kurnia Adi Indriyanto (Fakultas Kedokteran)

DPL: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, MM, MA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun