Mohon tunggu...
bimakurnia
bimakurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Topik yang saya minati ialah Seputar Sepak Bola, Kasus Kasus Kriminal Skala Global.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kehadiran Stigma Negatif Masyarakat Kepada ODHA Di Era Media Sosial

20 Desember 2024   18:51 Diperbarui: 20 Desember 2024   18:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Definisi HIV/AIDS

              HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dengan menyerang sel darah putih, yang dikenal sebagai sel CD4. Saat sel ini rusak, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit serius seperti pneumonia, salmonella, kandidiasis, toxoplasma, hingga tuberkulosis. Bahkan, perlindungan tubuh terhadap sel kanker pun ikut melemah. Jika HIV tidak ditangani, virus ini dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), fase lanjut yang membawa berbagai gejala kompleks dan melemahkan tubuh secara menyeluruh.

Kita mungkin sering mendengar istilah ODHA, atau Orang Dengan HIV/AIDS. Istilah ini digunakan untuk menggantikan kata "penderita", agar lebih manusiawi dan memberikan penghormatan kepada individu yang hidup dengan HIV/AIDS.

Pemahaman tentang HIV/AIDS sangat penting, terutama bagi generasi muda. Remaja, misalnya, berada dalam masa eksplorasi hidup yang sering kali penuh tantangan. Di fase ini, mereka mencari identitas diri dan mencoba memahami dunia sosial di sekitarnya. Namun, di era media sosial yang mempermudah akses informasi, risiko baru pun muncul.

Generasi Z dan Alpha adalah kelompok yang tumbuh di tengah arus informasi digital yang deras. Di satu sisi, mereka dapat belajar banyak, termasuk mengenai kesehatan seksual. Namun, sisi gelapnya adalah mereka juga sering terpapar informasi yang salah atau menyesatkan. Fenomena ini semakin memperbesar risiko perilaku seksual yang tidak aman. Tanpa pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS, generasi muda berisiko terjerumus dalam perilaku yang membahayakan kesehatan mereka.

Perilaku ini tidak terlepas dari perubahan norma sosial, pengaruh pertemanan, serta minimnya edukasi yang mendalam. Banyak remaja yang belum memahami sepenuhnya risiko kesehatan dari hubungan seksual yang tidak aman, apalagi langkah-langkah pencegahannya.

Artikel ini bertujuan untuk mengupas bagaimana masyarakat, terutama generasi muda, memandang ODHA di era media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter kini menjadi "panggung utama" dalam menyebarkan informasi. Sayangnya, informasi yang beredar sering kali membawa dua sisi: bisa mencerdaskan, tetapi juga bisa memperkuat stigma dan kesalahpahaman.

Stigma terhadap ODHA sering kali tumbuh subur di masyarakat karena kurangnya edukasi dan dominasi mitos yang salah. Jika digunakan dengan benar, media sosial sebenarnya bisa menjadi alat yang ampuh untuk melawan stigma ini, membantu masyarakat lebih memahami fakta, dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi ODHA. Tujuan utama tulisan ini adalah mendorong perubahan pola pikir masyarakat, menciptakan ruang yang lebih mendukung ODHA, dan membantu generasi muda membuat keputusan kesehatan yang lebih baik di masa depan.

Stigma Terhadap ODHA Di Era Media Sosial

             Stigma adalah sikap atau gagasan negatif yang sering kali dialamatkan kepada individu atau kelompok berdasarkan ciri-ciri mental, fisik, atau sosial tertentu. Dalam masyarakat, stigma ini menyiratkan ketidaknormalan atau penyimpangan dari norma-norma sosial, yang kemudian memunculkan diskriminasi, stereotip, dan pengucilan. Dampak stigma sangat signifikan, terutama bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), yang sering mengalami isolasi sosial, penolakan, hingga hambatan dalam mengakses layanan kesehatan.

Stigma terhadap ODHA sering kali dipicu oleh mitos dan informasi yang tidak akurat. Salah satu contohnya adalah keyakinan bahwa HIV dapat menular melalui kontak fisik sehari-hari, seperti berjabat tangan atau berbagi peralatan makan. Padahal, virus ini hanya menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun