SMA harus menyiapkan para siswanya untuk sukses di universitas dan dunia usaha. Tapi dalam kenyataan banyak SMA tidak melakukan itu. Mereka yang sudah lulus gagap memasuki dunia universitas dan dunia usaha. Kenapa begitu? Kurang tanggap terhadap kebutuhan peserta didik. Terlalu percaya diri sehingga tidak kolaborasi dengan perguruan tinggi.
Saya pernah diskusi dengan rektor sebuah universitas swasta di Jakarta. Universitas ini secara rutin mengirim mahasiswa studi di Jerman sebagai bagian kolaboratif learning. Dalam diskusi tersebut bapak rektor mengungkapkan dua kualitas diri yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang ingin sukses studi di luar negeri. Dua kompetensi itu menyangkut karakter disiplin dan tanggung jawab.
Nah, sebagai kepala sekolah kita sering terjebak dengan kegiatan rutin di kantor. Saya tidak mengatakan kegiatan rutin di kantor itu buruk. Tapi ketika kita sudah terjebak maka wawasan kita menjadi sempit. Kegiatan sekolah pun sebatas pada agenda rutin yang disusun dari ketersempitan wawasan kita dan pengembangan sekolah tidak pernah tersentuh. Tidak mengherankan kalau banyak sekolah berjalan di tempat dan akhirnya juga kekurangan peserta didik.
Dengan cerita saya di atas, saya ingin menyampaikan "kolaborasi dengan perguruan tinggi itu penting banget" untuk mengembangkan sekolah atau lebih tepat mengembangkan peserta didik. Dari diskusi itu saya mendapatkan dua poin penting. Pertama saya mendapatkan masukan berharga terkait kompetensi (karakter) yang dibutuhkan agar peserta didik sukses studi di luar negeri. Kedua, saya mendapatkan mitra kerja sama dalam bidang lain. Misalnya tenaga profesional untuk pengembangan guru dan akses beasiswa untuk peserta didik kami.
Cerita hasil kolaborasi dengan universitas tersebut baru hanya dengan 1 universitas. Saya melakukan kerja sama dengan banyak universitas. "Pak jangan segan-segan menghubungi kami lagi jika membutuhkan bantuan " Kalimat yang diucapkan salah seorang petinggi universitas swasta Jakarta setelah memberi sesi pendampingan kepada para siswa kami tentang kewirausahaan.
Barangkali Anda akan mengatakan, "Kan di SMA ada pelajaran kewirausahaan?" Ini beda bung. Peserta didik kami mendapatkan workshop produk desain dan meracik kopi. Yang lebih keren lagi sarana untuk itu diberikan sebagai bagian dari kolaborasi. Apakah hanya itu manfaat untuk peserta didik kita? Mari lanjutkan membaca praktik baik ini dan Anda akan memperoleh inspirasi untuk pengembangan peserta didik.
Kolaborasi salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik kita untuk sukses ke depan. Kolaborasi salah satu dari empat kompetensi abad 21 yaitu critical thinking, communication dan creativity.Â
Manfaat Kolaborasi Dengan Universitas
- Peserta didik belajar membangun jaringan dengan dunia luar satuan pendidikan namun dalam satu frekuensi
- Peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas dibandingkan dengan pembelajaran di kelas
- Peserta didik memperoleh akses lebih luas memperoleh kemudahan dalam melanjutkan ke universitas. Misalnya program beasiswa yang diberikan karena kerja sama.
- Komunitas baru bagi para peserta didik mengembangkan diri
- Kolaborasi memungkinkan kita mengerjakan projek yang tidak mungkin dikerjakan sendiri
- Kolaborasi memberikan keringan banyak hal kepada kita termasuk pembiayaan
- Kolaborasi memberi kekuatan tambahan kepada kita karena jaringan mitra kita terhubung dengan kita. Sekolah tidak melulu soal belajar di kelas tetapi juga membangun jaringan karena jaringan adalah salah satu pintu menuju kesuksesan yang lebih besar alias rezeki
Bagaimana Kolaborasi Dilaksanakan?Â