Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Rembuk Warga Sekolah Pintu Masuk Perbaikan Kualitas

14 September 2024   10:38 Diperbarui: 21 September 2024   10:15 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu ketika belum ada handphone untuk mengumpulkan warga, pengurus kampung menggunakan kentongan. Ketika terdengar bunyi kentongan semua warga kampung ke luar rumah berkumpul di depan balai. Pasti ada isu atau persoalan yang di-rembuk-kan (didiskusikan) untuk dicarikan jalan keluar. 

Itulah yang disebut rembuk warga. Sebuah tradisi pintu masuk memperbaiki keadaan. Rembuk warga yang menjadi kebiasaan membuat kehidupan warga damai dan tenang.

Rembuk sebagai aktivitas yang sangat penting bagi terciptanya keadaan yang baik. Demikian juga dengan organisasi di zaman kita saat ini seperti sekolah. Istilah yang sekarang banyak digunakan yaitu Focus Group Discussion (Rembuk Warga Sekolah) atau diskusi kelompok terbatas. Diskusi yang pesertanya terbatas pada orang-orang yang berkepentingan langsung atau pemangku kepentingan. Rembuk warga sekolah ini bisa juga disebut rembuk warga sekolah.

Rembuk warga sekolah menjadi penting sebagai media mencari solusi atas persoalan atau media membangun kondisi yang baik. Pelanggan/pengguna (orangtua dan siswa) sering tidak punya wadah menyampaikan keluhan atau ide kepada pihak sekolah. Jika toh ada, sering tidak digunakan oleh orangtua/siswa karena merasa takut kalau-kalau akan berdampak terhadap prestasi peserta didik.

Sekolah pun kurang terbuka menanggapi keluhan atau masukan orang tua/siswa. Akibatnya mereka membicarakan keluhan di luar diantara para orangtua siswa. Kondisi seperti ini yang akan memperburuk lingkungan belajar atau performance sekolah. Akibat yang mengikuti adalah berkurangnya peserta didik baru.

Sekolah yang punya fokus kepada pelanggan (orangtua/siswa) adalah sekolah yang melibatkan orangtua dan peserta didik dalam proses memperbaiki kekurangan dan meningkatkan pelayanan. 

Suara orangtua/siswa adalah suara yang wajib didengarkan karena mereka adalah pengguna. Mereka adalah pusat layanan sekolah. Rembuk warga adalah salah satu media yang efektif membangun kepercayaan dan meningkatkan kualitas layanan.

Praktik Baik Rembuk Warga Sekolah

Rembuk warga adalah forum diskusi pemangku kepentingan yang tujuannya mencari solusi atas persoalan yang dihadapi sekolah dan atau mencari terobosan baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Peserta rembuk warga adalah orangtua peserta didik, peserta didik, mitra sekolah, guru dan kepala sekolah serta pihak yayasan. Mereka itulah pemangku kepentingan sekolah atau stakesholder.

Untuk menciptakan suasana bebas berpendapat teknik pelaksanaan rembuk warga sekolah bisa dibuat berdasarkan kategori spesifik pemangku kepentingan. Misalnya rembuk yang pesertanya khusus para peserta didik, rembuk yang pesertanya khusus orang tua murid dan seterusnya.

Teknik ini sebaiknya dilakukan secara fleksibel. Inti dari rembuk warga sekolah mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan guna memperbaiki kekurangan atau mencari terobosan baru.

Rembuk ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi diantara orangtua dengan pihak sekolah. Kedekatan yang tercipta bisa membuat setiap pemangku kepentingan saling percaya dan tidak ada prasangka terhadap pihak lain. Di sinilah terbangun modal sosial yang makin kuat.

Pelaksanaan Rembuk Warga Sekolah

Rembuk warga sekolah bisa dilaksanakan secara periodik misalnya 2 bulan sekali atau ketika memang dibutuhkan. Pertemuan rutin akan lebih baik karena perubahan saat ini begitu cepat terjadi.

Rembuk warga sekolah dibantu dengan pertanyaan pemantik yang bisa membuat warga sekolah lebih fokus sehingga waktu yang digunakan menjadi efisien dan efektif. Pertanyaan-pertanyaan pemandu hendaknya fokus pada pelayanan prima kepada peserta didik dan orangtua.

Kenapa Rembuk Warga Sekolah Ini Penting?

  1. Fokus pada pelanggan.
    Inilah tagline dunia bisnis saat ini. Perkembangan teknologi telah membuat tata kelola bisnis berubah. Platform fokus kepada pelanggan menjadi gerakan yang memungkinkan bisnis Anda tetap survive di tengah arus perubahan yang sangat dahsyat. Fokus kepada pelanggan berarti mendengarkan dan memenuhi ekspektasi pelanggan. Syukur-syukur bisa memberikan layanan yang melampaui ekspektasi mereka.
    Rembuk warga sekolah adalah sarana untuk mengetahui ekspektasi pelanggan (sebuah pertanyaan yang penting untuk direfleksikan bersama adalah "mungkinkah kita bisa mengetahui ekspekstasi pelanggan ketika kita tidak melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan atau penetapan program praktik baik di sekolah?"
    Dalam konteks ini kita bisa menyebut Peter Senge yang menyebut visi bersama (Shared vision) dalam buku "The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization" sebagai ketika setiap orang yang terlibat dalam organisasi (stakeholders) berbagi visi yang sama, mereka akan bekerja dengan dengan penuh semangat dan kolaboratif sehingga menciptakan harmoni dan efesiensi (1990) Proses yang dilakukan membangun visi bersama yaitu melalui diskusi dan dialog.
  2. Pelanggan menentukan eksistensi sekolah.
    Saat ini mulai banyak sekolah kekurangan murid. Sekolah kekurangan murid karena harapan mereka tidak terpenuhi. Mereka merasa hanya sebagai sumber pendanaan sekolah. Rembuk warga sekolah inilah sarana sekolah mendengarkan suara pelanggan. Inilah media yang bisa digunakan untuk menghargai pelanggan
  3. Pelanggan adalah juru marketing sekolah.
    Marketing yang paling efektif adalah pelanggan. Isu baik yang diceritakan orangtua atau siswa akan berdampak sangat positif kepada pasar (masyarakat) Sebaliknya isu negatif yang dihembuskan mereka bagai virus covid yang menghancurkan. Rembuk warga sekolah adalah media bagi sekolah agar orang tua memperoleh informasi benar dari sumber aslinya.
  4. Dunia sudah berubah.
    Perubahan sangat dirasakan oleh para orangtua. Karena itu orang tua juga mempunyai pemahaman bagaimana seharusnya sekolah dikelola dengan baik dan benar. Dalam rangka berbagi ide bagaimana sekolah ini dikelola dengan baik dan benar, rembuk warga sekolah menjadi media yang sangat tepat.
  5. Melalui rembuk warga, pihak sekolah memperoleh data nama-nama orangtua yang punya potensi menjadi bagian dari komite sekolah. Orangtua yang punya pengetahuan, keterampilan dan karakter baik untuk terlibat pengembangan sekolah.

Dimensi Profil Pelajar Pancasila (Jika Peserta Adalah Peserta Didik)

Pada saat rembuk sekolah berlangsung sangat apik, semua peserta terlibat dalam diskusi yang positif. Ada kritik tapi disampaikan dengan santun serta disertai tawaran solusi. Pada saat itu pikiran saya tertuju pada dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang bisa dihidupi melalui kegiatan ini. Diantara 6 dimensi profil pelajar Pancasila, saya memetakan 3 dimensi yang bisa dihidupi melalui kegiatan ini, yaitu berkebinekaan global, bergotong royong dan mandiri.

Berikut ini adalah elemen dan subelemen yang lebih detail dan implementatif. Dari dimensi kebhinekaan global, elemen komunikasi dan interaksi antarbudaya lebih mengena untuk dihidupi. 

Pada elemen ini peserta didik diharapkan mampu mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif sehingga mampu menghargai pendapat orang lain. Selain itu kita juga bisa mendapatkan subelemen yang sangat cocok untuk dihidupi yaitu peserta didik mampu menghilangkan stereotif dan prasangka kepada orang lain.

Dari dimensi bergotong royong, kita bisa mengambil elemen kolaboran dan subelemen kerja sama. Artinya, peserta didik dibimbing mampu melakukan koordinasi sosial dengan sesamanya dalam kegiatan sehari-hari.

Sedangkan dari dimensi mandiri kita bisa memilih elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi dengan fokus pada subelemen mengembangkan refleksi diri. Selainitu kita juga bisa menambahkan elemen regulasi diri dan subelemen mengembangkan pengendalian dan disiplin diri, mengajukan pertanyaan. Melalui rembuk warga sekolah peserta didik belajar mengajukan pertanyaan dengan baik, dan tidak emosi dalam merespon pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat kita.

Refleksi Hasil dan Dampak

  1. Pihak sekolah dan yayasan mengetahui kualitas pelayanan sekolah di mata orangtua dan peserta didik.
  2. Pihak sekolah dan yayasan mengetahui kekuatan sekolah dari kesaksian orangtua dan peserta didik
  3. Pihak sekolah dan yayasan mengetahui ekspektasi orang tua peserta didik
  4. Orangtua dan peserta didik memahami rencana besar sekolah untuk pengembangan pendidikan putera dan puteri mereka
  5. Orang tua dan peserta didik memahami arah dan tujuan yang diupayakan sekolah
  6. Orang tua dan peserta didik menyadari bahwa kesuksesan pendidikan peserta didik di sekolah menjadi tanggung jawab bersama.

Mari kita upayakan transformasi pembelajaran melalui praktik rembuk warga sekolah. Rembog warga sekolah adalah praktik baik dalam kurikulum merdeka untuk pem belajaran yang berpusat pada peserta didik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun