Pada sharing ini saya tidak akan menjabarkan isi keempat komponen besar tersebut. Yang sangat penting adalah keempat komponen tersebut digerakkan oleh guru-guru yang menjadi model dan teladan. Guru Tzu Chi tidak hanya mengajarkan mengenai tata krama dan sopan santun melainkan menjadi contoh dan teladan dalam bertata krama dan sopan santun. Guru Tzu Chi tidak hanya mengajarkan peserta didik berpakain rapi tetapi menjadi contoh berpakaian rapi.
Buku Pedoman Guru Humanis
Betapa pentingnya buku Pedoman Guru Humanis, Master Cheng Yen pada saat memberi wejangan kepada kami menyampaikan bahwa buku ini (Pendoman Guru Humanis) adalah inti dari pendidikan budaya humanis. Setiap guru akan menjadi guru budaya humanis ketika tidak henti mempelajari dan melatih dari sebagaimana dituliskan pada buku tersebut.
Pemahaman guru terhadap budaya humanis dan mampu mempraktikkan adalah proses pelatihan dan pembelajaran yang tidak pernah berhenti. Kami sebagai guru di Tzu Chi sangat beruntung karena kami mempunyai buku yang berisi mantra-mantra bagaimana menjadi guru yang berbudaya humanis. Buku ini sungguh bagai harta terpendam yang untuk memilikinya kami harus berani merelakan harta berupa waktu, dan tenaga guna mempelajarinya. Buku ini berjudul "Pedoman Guru Humanis" Buku yang berisi kumpulan tulisan Master Cheng Yen yang sangat komprehensif mengulas budaya humanis dari segi filosofi, moral dan praktik sosial.
Buku ini menjadi kitab suci bagi para guru Tzu Chi untuk menjadi guru humanis sehingga bisa menjadi model dan teladan bagi para peserta didik. Peserta didik bisa menunjukkan karakter budaya humanis dalam kehidupan sehari-hari karena guru memberi contoh, menjadi teladan budaya humanis bagi peserta didik. Seperti yang disampaikan oleh Paus Fransiskus, "Tindakan berbicara lebih kuat daripada kata-kata"
(Purwanto_Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi_Sharing ini adalah tulisan kedua saya dalam rangka merefleksikan perjalanan pulang ke kampung halaman batin di Hualien Taiwan berjumpa dengan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H