"Asik Pak penilaian model ini. Kita gak harus belajar sampai malam. Kan kalau penilaian (maksudnya tes tertulis) kita harus belajar sampai malam" Ungkap salah seorang peserta didik yang mengikuti asesmen menggunakan teknik kinerja. Teknik kinerja dalam asemen sumatif, asyik bagi peserta didik.
Keterampilan pendidik menggunakan beragam teknik asesmen menjadi salah satu praktik baik program Merdeka Belajar yang sangat disenangi peserta didik. Tentu ini juga menjadi praktik baik yang mempermudah pekerjaan guru sekaligus mengobarkan Semangat Merdeka Belajar.
Asesmen dan pembelajaran merupakan satu siklus yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya berbeda dalam entitas tetapi satu kesatuan dalam proses pembelajaran yang berkualitas. Berikut ini beberapa alasan mendasar yang mendasari pemikiran bahwa pendidik harus menggunakan beragam teknik dalam asesmen. Salah satu teknik asesmen tersebut adalah kinerja.
Cara Melakukan Penilaian dengan Teknik Kinerja
Teknik penilaian kinerja ini terkadang disebut performance test, bisa berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, maupun membuat portofolio.
Pada saat pelaksanaan projek penguatan profile pelajar Pancasila, penulis mendampingi para siswa melaksanakan projek. Untuk asesmen projek ini penulis menggunakan teknik kinerja yang berbentuk portofolio
Hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penilaian adalah menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam menentukan tujuan pembelajaran, penulis menggunakan pendekatan dengan menggunakan rubrik. Di dalam rubrik tersebut kriteria ketuntasan terdiri dari dua poin, yaitu: isi laporan dan penulisan yang meliputi tanda baca, susunan kalimat, bahasa baku dan huruf kapital. Di dalam rubrik terdapat empat tahap pencapain yaitu: baru berkembang, layak, cakap dan mahir.