Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Filosofi Kue Favorit Saat Lebaran, Kue Kembang Goyang dan Tape Ketan

21 April 2023   13:56 Diperbarui: 21 April 2023   14:02 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar. Kue Tape Ketan Hitam (Sumber: https://www.idntimes.com/)

Hari raya lebaran selalu identik dengan kue dan menu makan bersama. Sejak di kampung, orang tua saya selalu menyiapkan kue lebaran dan menu makan yang akan disajikan untuk para tamu. Tradisi seperti ini yang membuat saya waktu masih kanak-kanak sangat merindukan lebaran. Rasanya hidup membahagiakan kumpul bersama saudara dengan menikmati kue khas yang hanya ada saat lebaran saja.

Seperti pribahasa mengatakan, "Lain lubuk, lain ikannya" Demikian juga dengan kue khas lebaran. Setiap daerah punya kue khas lebaran masing-masing. Setiap orang punya kue favorit masing-masing pula.

Saya menghabiskan masa kecil di Lampung Timur. Mayoritas warga desa adalah orang Jawa Tengah, yang berprofesi petani. Tradisi dari Jawa masih diterapkan di desa kami, termasuk kue khas lebaran.

Dari hidangan kue lebaran yang disajikan, hampir semua warga menyajikan kue yang sangat saya suka yaitu kue kembang goyang dan tape ketan.

Kue Kembang Goyang Gurih Banget

Saat usia sudah dewasa seperti sekarang ini, kenangan lebaran waktu kanak-kanak selalu menghiasi angan saya dan rindu untuk kembali ke kampung halaman bertemu dengan saudara. Kembang goyang adalah kue favorit saya. Sejak usia berapa tahun saya menyukai kue ini, saya sendiri tidak tahu persis. Yang saya ingat bahwa setiap lebaran semua orang menhidangkan kue kembang goyang. Rasanya berbeda-beda. Rasa yang paling enak, kembang goyang bikinan mamak saya (Jadi ingat mamak yang telah dipanggil Tuhan 4 tahun lalu)

Saking sukanya, saya pasti membantu mamak (nungguin) mamak bikin kembang goyang. Di sebut kembang goyang karena cara bikinnya digoreng sambil digoyang-goyangkan. Karena jika tidak digoyang-goyangkan, kue akan lengket di alat cetaknya.

Selain agar tidak lengket di alat cetaknya, kue ini akan berkembang jika digoyang-goyangkan. Mungkin karena dua alasan itu sehigga disebut kue kembang goyang.

Kue rasanya manis, enak dan tidak enek. Renyah dan gurih, dan harum aromanya. Mamak saya selalu mencampurkan ke adonan kue ini, daun pandan. Ini yang membuat beda dengan bikinan tetangga.

Mamak saya tahu kalau saya sangat suka dengan kue kembang goyang. Pada saat saya tidak pulang lebaran karena waktu itu pernah tinggal di asrama, mamak kirim kue kembang goyang.  Sampai sekarang saya masih sangat suka dengan kue ini, kendati di dalam keluarga hanya saya sendiri yang suka, kami selalu menyediakan kue kembang goyang. Bedanya kami beli yang masih mentah di pasar dan digoreng sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun