Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mereka Mengajari Tidak Mengeluh Ditengah Kesulitan yang Mendera

9 April 2023   15:29 Diperbarui: 9 April 2023   15:57 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Menjadi relawan yang membagi kupon paket Idul Fitri. Belajar dari mereka yang kita bantu cara hadapi derita hidup (Dok.pri)

Namun dibalik wajah yang berkerut, kering dan aroma pengap, saya menangkap dari sinar mata mereka kekuatan menghadapi derita. Mereka menerima kenyataan hidup seperti yang saya tangkap sebagai kenyataan yang harus dijalani dengan ikhlas dan tidak mengeluh. Buktinya mereka tetap bekerja, apa pun yang bisa mereka kerjakan utuk menghasilkan uang, sekecil apapun itu hasilnya. Mereka kerjakan dengan sungguh-sungguh.

Saya sungguh terhenyak sesaat dalam renungan diriku. Terkadang saya merasa pekerjaan sebagai sebuah beban. Padahal melalui pekerjaan itu saya mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Ya, ini adalah kritik sosial sekaligus kiritik diri.

Bagai saya kegiatan membagi kupon di bulan Ramadan kepada warga yang sangat membutuhkan  menjadi kritik sekaligu evaluasi diri. Kepada mereka saya belajar menghadapi kesulitan bagian dari hidup yang perlu dijalani dengan tabah dan tidak mengeluh. Mengerjakan pekerjaan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ya, dari mereka saya belajar mensyukuri hidup saya. Dari mereka saya belajar mensyukuri pemberian orang lain. "Terima kasih Ibu saya sudah dilibatkan dalam kegiatan pembagian kupo hari ini" Ucapan ini saya sampaikan kepada ketua tim setelah selesai kami membagi kupon. Tidak lupa saya tambahkan dalam pesan WhatsApp itu, "Semoga ibu dan keluarga selalu diberi kesehatan dan kesejahteraan sehingga terus bisa membantu banyak orang" Dalam hati saya pun mohon kepada Tuhan agar mereka, para penerima kupan diberi kesehatan dan rejeki yang cukup untuk kehidupan sehari-hari.

Artikel ini adalah refleksi penulis sebagai bagian pengasahan hati sekaligus menantang diri untuk berbagi kebaikan melalui tulisan dalam ajang tantangan samber thr, samber 2023 hari 9)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun