Setiap orang punya kegelisahan. Orang mengatakan kobarkan energi positif dan hilangkan energi negative. Memang kegelisahan itu negative tapi rupanyapanya tidak selalu negative. Paling tidak itulah yang terjadi pada seorang pemuda yang bernama Muhammad Darwis, yang kemudian menjadi tokoh besar di Indonesia yaitu KH. Ahmad Dahlan. Belajar dari KH Ahmad Dahlan, Rasa Gelisah Berubah Mencerahkan Masyarakat.
Sudah sejak ketika saya SMA, saya suka dengan pahlawan nasional KH.Ahmad Dahlan. Literatur dan buku mengenai beliau saya baca. Seorang tokoh yang sangat inspiratif. Bulan Ramadan adalah kesempatan yang baik menimba semangat tokoh-tokoh agama. Salah satu cara yang mengasyikan mendalami ajaran dan semangat tokoh agama yaitu melalui film religi.
Banyak film religi yang mengandung ajaran moral dan spiritual. Anda bisa mengembangkan cara hidup beragama dan makin mendalami ajaran agama dalam praktik moral sehari-hari melalui film- film religi.
Salah satu film religi yang saya tonton sebagai asupan moral spiritual bulan Ramadan ini adalah Sang Pencerah. Film ini mengisahkan perjalanan hidup pemuda Muhammad Darwis menjadi pemhaharu Islam dan pendiri organisasi Muhammadiyah.
Setelah kembali dari Mekah, Muhammad Darwis mengganti namanya menjadi KH. Ahmad Dahlan. Ia gelisah melihat praktik syirik dan Bida'h diantara kaum Muslim Jawa yang banyak dipengaruhi oleh ajaran Syekh Siti Jenar.
Seorang Terpanggil Sebagai Pembaharu
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo mengajarkan kepada kita bahwa seorang pembaharu lahir dari  keluarga yang punya praktik keagamaan yang soleh. Begitu pentingnya linkungan dan praktik hidup di dalam keluarga. Seorang akan menjadi seperti apa lingkungan keluarga membentuknya. Pembaharu adalah pencerah, yang memberi arahan kepada masyarakatnya bagaimana hidup yang benar sebagai manusia beragama. Menarik sekali bahwa Gerakan yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan dalam membaharui praktik beragama tidak lepas dari praktik sosial ekonomi dan bahkan politik.
KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah sebagai organisasi yang menggerakkan masyarakat untuk hidup cerdas, kritis dan berkembang dalam tatanan sosial ekonomi. Organisasi yang didirikan menjadi oraganisasi yang memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Gerakan ini tentu bukan tanpa alasan.Â
Film Sang Pencerah melalui Kisah KH. Ahmad Dahlan mengkritik para tokoh yang mneyatakan diri taat beragama tetapi tidak memberi dampak perubahan dalam kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Keimanan seseorang ditunjukkan secara nyata dalam praktik memperjuangkan masyakarat terbebas dari kemiskinan. Ini pesan moral yang bersumber dari spiritual seseorang.
Aktual Bagi Masyarakat Modern
Film Sang Pencerah yang dirilis tahun 2010 itu menurut saya sangat relevan dengan keadaan saat ini. Zaman yang disebut sebagai era digitalisasi, kemakmuran dengan mudah diraih oleh manusia modern tetapi semakin besar tantangan orang jauh dari hidup sholeh. Â Semangat KH Ahmad Dahlan dengan sikap kritis tetapi berani bertindak memperjuangkan kesejahteraan harus menjadi semangat Ramadan generasi milenial.