Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan Bulan Refleksi Pengembangan Keimanan dan Ketakwaan

3 April 2023   17:24 Diperbarui: 3 April 2023   17:26 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua agama mengajarkan bahwa kodrat manusia adalah perkembangan. Manusia terpanggil untuk selalu mengembangkan dirinya guna mencapai kesempurnaan ciptaan. Upaya manusia untuk terus berkembang sejatinya menjadi upaya untuk mencapai kebahagiaan. Kenapa kebahagiaan itu harus diraih manusia? Karena dengan kebahagiaan itu manusia bisa bermanfaat bagi semua makhluk. Inilah sejatinya makna manusia sebagai makhluk sosial.

Guna mencapai kesempurnaan sebagai ciptaan, manusia harus berkembang secara holistik. Holistik di sini dalam arti perkembangan yang utuh dan menyeluruh, yang meliputi perkembangan fisik, ekonomi, sosial-budaya dan spiritual. Karena manusia adalah makhluk yang terdiri dari tubuh (fisik), jiwa dan roh.

Setiap dimensi dalam diri manusia akan saling memengaruhi. Misalnya, ketika manusia berkembang secara fisik dalam arti sehat, maka jiwa dan roh pun akan menjadi sehat. Pada bulan Ramadan ini, umat manusia disadarkan kembali bahwa mengembangkan keterampilan fisik, kemampuan ekonomi, keterampilan sosial budaya belumlah cukup. Ramadan adalah bulan yang sangat tepat untuk mengembangkan keterampilan atau kecerdasan spiritual agar manusia berkembang secara holistik.

Semua agama mempunyai masa dan waktu untuk berpuasa, demikian juga umat Muslim. Banyak fasilitas tersedia untuk mengembangkan (upgrading) keterampilan kecerdasan spiritual pada bulan puasa ramadan. Kegiatan-kegiatan pengembangan kecerdasan spiritual tersebut tidak hanya menjadi menu rohani bagi umat Muslim. Banyak diantaranya bisa diakses oleh semua umat beragama di Indonesia.

Pengembangan Kecerdasan Spiritual Melalui Media Elektronik

Era digital seperti sekarang ini tidak lagi ada alasan kita tidak bisa belajar untuk mengembangkan potensi diri. Banyak pelatihan, seminar dan pengembangan diri bisa kita temukan di media elektronik

Acara-acara di televisi menyajikan beragam kegiatan pengembangan spiritual menjalang saur dan buka puasa. Misalnya, Para Pencari Tuhan yang ditayangkan stasiun televisi swasta (SCTV), Menebar Kebaikan yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta (Metro TV) dengan para pendakwah yang sangat berkualitas. Ajaran-ajaran mereka sungguh meningkatkan pemahaman kita mengenai agama secara lebih spesifik tentang pertobatan dan puasa. Saya sangat menikmati ceramah dan ajaran mereka.   

Ilustrasi gambar: Flyer Narasumber acara Menebar Kebaikan Stasiun Televisi Metro TV di bulan Ramadan (Sumber: https://twitter.com/Metro_TV)
Ilustrasi gambar: Flyer Narasumber acara Menebar Kebaikan Stasiun Televisi Metro TV di bulan Ramadan (Sumber: https://twitter.com/Metro_TV)

Pelatihan Cara Beragama

Kegiatan moderasi beragama adalah salah satu pelatihan dan juga pelurusan cara kita beragama. Banyak komunitas mengadakan acara moderasi beragama pada bulan Ramadan. Tentu bukannya tanpa alasan. Kegiatan moderasi dilaksanakan pada bulan Ramadan untuk memaknai bulan suci ini dengan pemurnian cara kita beragama. Cara beragama yang lebih menghargai perbedaan pemeluk agama yang berbeda.

Misalnya pada Sabtu, 1 April 2023 saya menghadiri acara pengembangan keterampilan cara beragama yang benar. Pada saat itu kepala Kantor Kementerian Agama Jakarta Barat Drs. H. Mukhobar, M.H meyampaikan poin-poin penting cara-cara beragama yang mencerminkan kodrat manusia yang mencintai perdamaian. Semakin seseorang beriman, semakin ia menghargai pemeluk agama lain, nasihat beliau.

Mengikuti tantangan samber 2023 (satu ramadan bercerita) juga menjadi ajang mengasah keterampilan bererfleksi sehingga bisa meningkatkan kedalaman hidup spiritual dan sosial, dan sekaligus mengungkapkan betapa Indonesia sangat membanggakan dengan kekayaan dan keberagaman budaya dan agama

Ilustrasi Gambar: Upgrade keterampilan cara beragama dalam moderasi beragama kemenag Jakarta Barat (Dok.Pri)
Ilustrasi Gambar: Upgrade keterampilan cara beragama dalam moderasi beragama kemenag Jakarta Barat (Dok.Pri)

Penutup

Manusia secara kodrati mempunyai tiga kodrat, yaitu kodrat wujud (fisik), kodrat keberadaan dan kodrat potensi. Ketiga kodrat tersebutlah yang membedakan manusia dengan ciptaan lainnya. Ketiga kodrat manusia itu ditegaskan di dalam surah al-Baqarah ayat 30-39, dalam Tafsir At-Tanwir.

Mutlak bahwa potensi manusia harus terus dikembangkan karena berkembang adalah kodrat manusia. Pengembangan keterampilan/kecerdasan manusia harus dilakukan secara holistik. Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat cocok dan tepat bagi manusia untuk mengembangkan keterampilan/kecerdasan spiritual. Anda dapat meningkatkan kecerdasan spiritual Anda di bulan Ramadan ini melalui berbagai kegiatan rohani, baik melalui media elektronik ataupun tatap wajah.

Sungguh menyenangkan tingggal di Indonesia, karena setiap bulan Ramadan kegiatan penyucian diri, dan hati sangat mudah diakses. Penyucian bukan hanya untuk umat muslim tetapi untuk Indonesia. Dengan peningkatan kecerdasan spiritual, Anda akan lebih mudah meraih kebahagiaan batin, dan itu adalah dasar semangat berbagi kepada sesama sebagai saudara. Bulan Ramadan adalah bulan yang memberi kesempatan kepada seluruh umat manusia untuk mengembangkan keimanan dan ketakwaan beragama.

Artikel ini adalah refleksi penulis sebagai bagian pengasahan hati sekaligus menantang diri untuk berbagi kebaikan melalui tulisan dalam ajang tantangan samber thr, samber 2023 hari 3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun