Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rekoleksi Pelajar Pancasila Wajah Universalisme Kurikulum Merdeka

31 Maret 2023   18:01 Diperbarui: 31 Maret 2023   18:05 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 1 April 2023 saya akan memberi rekoleksi kepada para pelajar SMP dan SMA di sebuah sekolah swasta di Jakarta Barat. Rekoleksi adalah kegiatan pengembangan diri mental dan spiritual. Rekoleksi sudah menjadi praktik baik di sekolah-sekolah swasta Katolik dan Kristen sejak dahulu. Biasanya pengembangan mental dan spiritual dalam rekoleksi menggunakan peristiwa dalam kitab suci sebagai dasar pengolahan pengalaman peserta.

Namun, pada rekoleksi kali ini saya  lebih banyak menggunakan pengalaman manusiawi para remaja sebagai materi refleksi. Peristiwa dalam Kitab Suci saya gunakan sebagai penguat. Sedangkan sasaran pengembangan adalah dimensi profil pelajar Pancasila. Saya menyebut sebagai Rekoleksi Pelajar Pancasila.

Dengan menyasar dimensi profil pelajar Pancasila, rekoleksi  menjadi kegiatan ektrakurikuler yang menghidupi dimensi dalam Kurikulum Merdeka.

Konten Rekoeleksi Menghidupi Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan rekoleksi bukan lagi menjadi kegiatan yang berlatar belakang konteks keagamaan dalam hal ini Katolik dan Kristen. Rekoleksi adalah kegiatan yang mempunyai konteks pengembangan karakter sesuai dengan dimensi profil pelajar Pancasila. Konteks inilah yang bisa mengakomodasi berbagai kegiatan pengembangan karakter.

Seorang fasilitator rekoleksi bisa mengeksplorasi 2-3 dimensi yang masing-masing bisa mengambil 2-3 elemen/subelemen. Misalnya pada rekoleksi kali ini saya fokus pada dua dimensi, yaitu dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia; dan dimensi gotong royong. Elemen atau subelemen yang saya kembangkan yaitu, akhlak kepada manusia/mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan, berempati kepada orang lain. Elemen dari dimensi gotong royong yaitu kolaborasi/kerja sama dan komunikasi untuk tujuan bersama.

Konten rekoleksi untuk menghidupi dimensi profil pelajar Pancasila, bukan lagi nilai-nilai biblis. Universalisme yang terkandung di dalam dimensi pelajar Pancasila akan membuat peserta didik menjadi pelajar yang Pancasilais. Pelajar yang Pancasilais tentu adalah pelajar yang hidup menurut nilai-nilai biblis.

Penutup

Enam dimensi profil pelajar Pancasila yang dihidupi Kurikulum Merdeka memberi ruang yang sangat luas kepada sekolah dan guru untuk mendisain kegiatan pengembangan diri secara universal. Kegiatan-kegiatan seperti rekoleksi atau retret yang sudah biasa dilaksanakan di sekolah-skolah swasta Katolik dam Kristen dapat digunakan sebagai media pengembangan diri untuk penguatan karakter pelajar Pancasila. Penulis yakin hal ini akan membuat sekolah-sekolah lebih universal. Keberagaman sungguh dihargai dan dirayakan, termasuk melalui kegiatan rekoleksi dan retret. Rekoleksi pelajar Pancasila menampakan wajah universalisme Kurikulum Merdeka. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun