Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saya Belajar Memahami Asesmen Formatif dan Sumatif melalui Platform Merdeka Mengajar

22 Maret 2023   16:07 Diperbarui: 22 Maret 2023   16:11 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar. Asesmen Sumatif pada Akhir Semester di Sekolah (Dok. Pribadi)

Asesmen yang hasilnya digunakan untuk menentukan nilai rapor yang menentukan kenaikan fase (kelas) dan atau lulusan merupakan asesmen sumatif. Asesmen sumatif adalah asesmen for learning.

Instrumen dan teknik asesmen banyak dijelaskan di PMM. Saya mendapatkan pencerahan pada bagian ini. Sering kali pendidik hanya menggunakan satu jenis instrumen dan satu teknik pada asesmen. Padahal pendidik bisa menggunakan instrumen dan teknik yang beragam disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Sering pendidik hanya menggunakan satu teknik sehingga murid sangat dirugikan pada asesmen.

Ilustrasi gambar. Contoh Rubrik yang disampaikan narasum pada pelatihan mandiri dengan topik Asesmen di PMM (Dok. Pribadi)
Ilustrasi gambar. Contoh Rubrik yang disampaikan narasum pada pelatihan mandiri dengan topik Asesmen di PMM (Dok. Pribadi)

Kecenderungan ini menciptakan situasi yang tidak sehat untuk murid, misalnya murid dipaksa menghafal pada materi tertentu. Praktik siswa mencontek pada saat ulangan sebenarnya tidak bisa dikatakan menjadi kesalahan siswa. Siswa melakukan itu karena terdorong oleh situasi yang tidak nyaman.

Situasi yang tidak nyaman itu antara lain, guru menggunakan ukuran kesuksesan hanya pada nilai capaian yang diukur dengan angka mutlak, misalnya 80, 85 dan seterusnya.

Pada asesmen perlu dibuat rubrik sehingga siswa memahami fokus yang diukur oleh pendidik. Siswa fokus pada kompetensi yang memang di ukur, tidak harus fokus pada hal-hal lain yang tidak diukur.

Dari observasi penulis, tidak banyak guru yang membuar rubrik pada saat dilaksanakan asesmen. Di PMM kita diajari bagaimana membuat rubrik pada asesmen formati dan sumatif.

Ilustrasi gambar. Contoh lembar amatan yang disampaikan narasum pada pelatihan mandiri dengan topik Asesmen di PMM (Dok. Pribadi)
Ilustrasi gambar. Contoh lembar amatan yang disampaikan narasum pada pelatihan mandiri dengan topik Asesmen di PMM (Dok. Pribadi)

Pelatihan mandiri di PMM juga mengajarkan kepada kita bagaimana kita mengolah hasil asesmen dan melaporkannya kepada orang tua dan peserta didik. Pelaporan hasil asesmen harus sederhana dan informatif.

 

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun