3. Kepala sekolah dan guru belajar di dalam Komunitas Belajar,
4. Kepala sekolah dan guru belajar praktik baik melalui narasumber yang sudah direkomendasikan,
5. Kepala sekolah dan guru memanfaatkan Pusat Layanan Bantuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait kurikulum merdeka atau Helpdesk, atau
6. Kepala sekolah dan guru bekerja sama dengan mitra pembangunan untuk implementasi Kurikulum Merdeka.
Keenam strategi tersebut, sampai saat ini, sebagian besar dilaksanakan secara daring. Kegiatan peningkatan kompetensi yang dilaksanakan secara daring akan terus berlanjut dan menjadi pilihan karena lebih praktis dan efisien.
Mari sekarang kita fokus pada strategi ke-3 yaitu komunitas belajar. Sudah efektifkah komunitas belajar sebagai strategi untuk meningkatkan kompetensi pendidik?
Komunitas Belajar: Strategi yang belum Efektif Meningkatkan Kompetensi Pendidik
Perubahan kurikulum yang diusung oleh Mas Menteri untuk mengupayakan transformasi pendidikan harus disambut positif. Sikap ini tentu saja harus diikuti dengan semangat mempersiapkan diri seoptimal mungkin agar pembelajaran berkualitas tercipta di ruang kelas dan di luar kelas.
Semangat mempersiapkan seoptimal mungkin diwujudnyatakan dengan aktif mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi baik secara mandiri maupun bersama-sama, baik daring maupun luring.
Komunitas belajar merupakan salah satu strategi yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kompetensi pendidik agar pembelajaran berkualitas sesuai kurikulum. Melalui komunitas belajar pendidik dapat meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan diikuti secara fleksibel.
Pendidik bisa memilih topik-topik pengembangan kompetensi yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas belajar secara online. Sedangkan secara luring, pendidik dapat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh komunitas belajar dalam sekolah atau antar sekolah.