Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejauh Mana Kecerdasan Interpersonal Penting bagi Pendidik?

19 Maret 2023   14:01 Diperbarui: 19 Maret 2023   14:04 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reaksi ketiga, pendidik akan mengatakan, "Oh kemarin saya belum jelaskan ya? Kalau begitu nanti saya undang kembali dan saya jelasakan"

Reaksi keempat, pendidik akan mengatakan, "Oh maaf kemarin saya sudah jelaskan tetapi nampaknya orang tua belum paham. Nanti saya undang kembali dan saya jelaskan sekalian cara memperbaiki nilai-nilai itu"

Dari keempat reaksi tersebut, reaksi mana yang menunjukkan kecerdasan interpersonal paling tinggi? Kita akan sepakat reaksi keempat. Di situ pendidik menunjukkan karakter rendah hati dan solusi. Barangkali benar apa yang disampaikan pendidik itu, ia telah menjelaskan kepada orangtua peserta didik. Tapi orangtua peserta didik tidak paham.  Pendidik tersebut mengawali dengan kata "Oh maaf" dan akan diundang kembali. Bukan hanya itu, pendidik akan memberi solusi, "saya jelaskan sekalian cara memperbaiki nilai-nilai itu" 

Seringkali kompetensi yang digaung-gaungkan untuk dimiliki guru adalah kompetensi professional, dan kompetensi lain diabaikan. Bahkan kompetensi pedagogi yang jika kita telusuri secara serius sangat penting dan tidak kalah peting dengan kompetensi professional, pun kurang digaungkan dan dikembangkan. Terlebih kompetensi lainnya, yaitu kepribadian dan sosial (Interpersonal dan intrapersonal)

Kemampuan pendidik mengapresiasi peserta didik menjadi kompetensi penting non teknis yang harus dipunyai pendidik dalam rangka membangung disiplin positif sekolah. Pembelajaran dalam paradigma baru di dalam Kurikulum Merdeka kompetensi ini sangat penting untuk terciptanya pembelajaran yang berkualitas. Peserta didik yang diapresiasi secara wajar dan tulus akan makin termotivasi belajar.

Pengembangan kompetensi intra dan interpersonal bukan hanya menjadi tuntutan karena profesi kita. Apapun profesi kita. Tetapi tuntutan kita sebagai manusia yang dipanggil untuk menjadi semakin manusiawi dan dipanggil untuk bahagia. Kita kembangkan komptensi interpersonal secara mandiri agar kita bahagia dengan hidup dan profesi kita niscaya pelayanan professional kita akan makin prima. Selamat berefleksi taman guru hebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun