Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Hati Melalui Pelatihan Saji Teh dan Merangkai Bunga

7 Februari 2023   17:34 Diperbarui: 7 Februari 2023   17:36 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar. Peserta didik Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengikuti kelas Saji Teh untuk membina Hati (dok.pri)

"Mampu mengajarkan anak-anak untuk membangkitkan niat baik dan kembali kepada  sifat hakiki manusia barulah disebut Pendidikan" (Master Cheng Yen). Para guru selalu berusaha dengan sungguh-sungguh mengajarkan anak-anak membangkitkan niat baik itu dengan pelatihan saji teh dan merangkai bunga. Pelatihan saji teh dan merangkai bunga sebagai Pendidikan Hati.

Barangkali ini satu-satunya praktik baik pembiasaan sekolah yang hanya ada di sekolah kami.  Penulis belum pernah menjumpai ada praktik pembiasaan saji teh  dan merangkai bunga di satuan Pendidikan.

Pelatihan Saji Teh  dan Merangkai Bunga

Minum Teh  dalam tradisi lokal Indonesia tidak sefamiliar kopi. Minum teh  adalah tradisi penting di dalam budaya Tiongkok dan Taiwan. Dalam drama-drama TIongkok yang berlatar belakang kerajaan, kita akan jumpai adegan menyajikan teh  sebagai praktik istimewa di antara kaum bangsawan. Dalam pembiasaan di sekolah kami, bukan pertama-tama minum teh  tetapi menyajikan teh , termasuk cara menempatkan perlengkapan saji teh .

Satu set alat saji teh harus ditempatkan pada tempat masing-masing. Jika ada yang salah tempat maka akan mengganggu dinamika penyajian teh.

Ilustrasi Gambar. Peserta didik Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengikuti kelas Saji Teh untuk membina Hati (dok.pri)
Ilustrasi Gambar. Peserta didik Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengikuti kelas Saji Teh untuk membina Hati (dok.pri)

Dari tata tempat ini para peserta didik belajar bahwa segala sesuatu sesungguhnya sudah mempunyai tempat masing-masing sesuai dengan fusnginya, termasuk diri kita. Jika ada yang salah tempat pasti akan menggunggu dinamika proses penyajian. Demikian juga ketika kita menempatkan tata laku atau tata bicara kita tidak sesuai dengan tempat dan fungsinya, maka akan terjadi gangguan dalam dinamikan kehidupan.

Pelatihan saji teh mempunyai tujuan agar para murid bisa memiliki batin yang tenang, dan memperbaiki sikap yang kurang tepat. Sedangkan dari tata krama minum teh para murid dilatih saling menghormati dan melayani.

Pelatihan Merangkai Bunga

Merangkai bunga. Siapa yang tidak mengetahui? Apa yang membedakan kegiatan merangkai bunga di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dengan merangkai bunga di tempat lain?

Merangkai bunga di sekolah kami menjadi pelatihan membangun batin yang kuat pada prinsip kebenaran, teguh melakukan kebajikan dan mengupayakan keindahan hidup.

Pada kelas merangkai bunga, para murid belajar tiga hal mendasar yaitu Zhen(kebenaran), Shan (kebajikan), Mei (keindahan).

 

Zhen yang dilambangkan dengan bunga/daun tertinggi dan berdiri tegak lurus melambangkan kebenaran yang tidak tergoyahkan dalam berkata dan bertindak sehingga dapat menumbuhkan hal baik dalam diri.

 

Shan dilambangkan dengan bunga yang miring ke kiri atau kanan. Artinya dengan mempunyai pandangan kebenaran, barulah seseorang dapat melakukan kebajikan yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas serta dengan penuh cinta kasih.

 

Mei dilambangkan oleh daun yang letaknya paling rendah. Artinya, kesederhanaan yang memancarkan keindahan dan sikap rendah hati dalam kehidupan.

Penutup

Dua kegiatan yang sangat penting di sekolah kami untuk membangun karakter peserta didik. Karakter saling menghormati dan melayani yang didorong oleh batin yang tenang. Pribadi seperti ini yang mampu berpegang teguh pada kebenaran, memperjuangkan kebajikan untuk membangun kehidupan yang indah.

Dua kegiatan ini barangkali menjadi kegiatan yang hanya ada di sekolah kami. Hal ini karena kami menghidupi nilai-nilai yang dihidupi oleh pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi. Setiap satuan Pendidikan (swasta) pasti punya nilai-nilai (spiritualitas) yang dihidupi pendirinya.  Temukan itu dan rumuskan dalam misi sekolah sehingga menjadi dasar praktik baik pembiasaan. Dan inilah akhirnya yang menjadi pembeda antar setiap sekolah. Selamat mencoba. (Purwanto-Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi. IG: masguspung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun