Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bencana Batin Ketika Guru Tidak Membimbing Murid dengan Sungguh-sungguh

1 Februari 2023   15:12 Diperbarui: 1 Februari 2023   15:17 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upaya Guru SDN Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung membimbing Siswa Siswi Loss (https://tanatidungkab

"Menyimpang sedikit saja, akan membuat seseorang jauh tersesat" Pepatah ini sering kita dengar. Dalam konteks Pendidikan di sekolah, bagaimana agar para murid tidak menyimpang? "Guru harus membimbing para murid lebih bersunguh-sungguh". Ketika guru tidak membimbing para murid dengan sungguh-sungguh, bencana batin terjadi di sekolah.

Saat ini kita sering mendengar terjadinya bencana alam. Bumi ini telah rusak oleh perilaku manusia. Dalam refleksi Master Cheng Yen, dalam buku Pedoman Guru Humanis (halaman 89), bencana batin lebih berbahaya dibandingkan bencana alam. Bencana batin terjadi ketika guru tidak lebih sungguh-sungguh dalam membimbing para siswa.

Gambar ilustrasi. Buku Pedoman Guru Humanis. Kumpulan kutipan wejangan dharma Master Chen Yen (Dok.pri)
Gambar ilustrasi. Buku Pedoman Guru Humanis. Kumpulan kutipan wejangan dharma Master Chen Yen (Dok.pri)

Gejala-gejala Guru Tidak Membimbing Siswa

Berikut ini beberapa fenomena (gejala) yang menunjuk pada guru yang tidak sungguh-sungguh membimbing siswa.

Guru Cuek

Guru yang tidak sungguh-sungguh membimbing siswa adalah guru yang tidak memperhatikan siswa ketika siswa berbuat salah. Guru tidak menegur siswa sehingga siswa tersebut tetap berperilaku salah.

Saya yakin, setiap sekolah ada guru yang cuek. Kurang memedulikan perilaku siswa. Misalnya, guru diam saja ketika melihat siswa ngobrol pada guru sedang ngajar. Guru tidak menegur siswa ketika siswa tidur di kelas, atau siswa tidak rapi berpakaian. Guru cuek.

Guru Baperan

Guru pemarah adalah guru yang sensitif alias gampang tersinggung. Ketika ada siswa bertanya dengan pertanyaan yang sama ditanyakan siswa, guru menjadi emosi dan marah. Dengan keras mengeluarkan kata-kata negatif yang membuat siswa takut bertanya. Guru baperan adalah guru yang yang tidak sungguh-sungguh membimbing siswa

 Guru Tidak Menjadi Teladan

Suswa dilarang terlambat masuk kelas tetapi guru sering telat masuk kelas. Guru seperti ini tidak memberi teladan kebaikan, dan guru seperti ini tidak memberi bimbingan kepada siswa.

Guru Pengajar Materi

Master Chen Yen dalam buku tersebut memberi nasihat menarik cara menyampaikan pengajaran yang membimbing. Mengajar materi ajar adalah sarana untuk membimbing siswa. "Dalam mendidik anak-anak, janganlah langsung mengajarkan hal-hal yang dalam dan sulit dimengerti, melainkan harus dimulai dari cara hidup sehari-hari, yakni mengajarkan anak-anak cara untuk berinteraksi dengan sesama" Kata Master Cheng Yen

Apa yang disbeut oleh Master Chen Yen ini meyangkut pedagogi guru bukan pada kompetensi keilmuan. Pedagogi guru adalah keterampilan guru membimbing siswa atau cara guru mengajar. Dalam hal ini kita harus akui bahwa guru-guru kita masih lemah dalam kompetensi ini.

Baca Juga: Buku "10 Elemen Pedagogi Guru Merdeka" Lahir dari Kegelisahan

Guru yang mampu mengajar mulai dari cara hidup sehari-hari adalah guru yang pengajarannya kontekstual, bermakna dan pasti menyenangkan.

Dengan demikian kita bisa tarik sebuah kesimpulan sederhana bahwa guru yang pengajarannya tidak kontekstual dan bermakna akan menyebabkan bencana batin dalam diri para siswa. Yuk kita menjadi guru yang sungguh-sungguh membimbing agar kita tidak membuat para siswa kita tersesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun